Tampilkan postingan dengan label Ngaji. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ngaji. Tampilkan semua postingan

"Menabur Cahaya Sedekah di Bulan Maulid: Hikmah dari Dusun Wates"


www.muimargomulyo.or.id|| Sumberjo - Jumat, 6 September 2024, suasana di Dusun Wates, Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo, dipenuhi oleh lantunan doa dan rasa syukur dalam gelaran TURBA (Tausiyah Rutin Bersama) yang dihadiri oleh jamaah Majelis Taklim Miftakhul Jannah, Muslimat NU, Fatayat NU, serta para tokoh masyarakat setempat. Seolah aliran rahmat Ilahi mengalir di antara mereka, menciptakan suasana damai yang penuh kekhusyukan.


Acara yang rutin dilaksanakan setiap pekan ini diinisiasi oleh Majelis Taklim Miftakhul Jannah, menjadi ruang bagi jamaah untuk terus memperdalam pemahaman agama dan menguatkan silaturahmi. Pada kesempatan kali ini, Bu Nyai Adawiyah, dari Komisi Ukhuwah Islamiyah dan Hubungan Antar Umat Beragama MUI Desa Sumberjo, menjadi narasumber. Tausiyah yang disampaikan beliau bak embun pagi yang menyegarkan, menggugah hati tentang "Urgensi Sedekah di Bulan Maulid Nabi."


Dalam petuahnya, Bu Nyai Adawiyah mengajak hadirin untuk merenungkan betapa pentingnya amalan sedekah di bulan yang mulia ini, di mana rahmat dan keberkahan begitu melimpah. Dengan nada lembut namun penuh makna, beliau menjelaskan bahwa sedekah di bulan Maulid tak hanya menjadi wujud syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebagai sarana untuk menanamkan cinta kasih dan kepedulian sosial di tengah-tengah masyarakat.


Kegiatan ini bukan sekadar pertemuan biasa, tetapi sebuah ajang untuk meneguhkan hati dan mempertebal keimanan, di mana setiap untaian kalimat yang disampaikan oleh Bu Nyai Adawiyah seakan menjadi pelita bagi jalan kehidupan yang penuh berkah.

Setiap kata yang terucap dari Bu Nyai Adawiyah seolah memancarkan cahaya hikmah, mengingatkan jamaah tentang betapa besarnya keutamaan bersedekah di bulan Maulid. Dalam suasana yang sarat akan kekhusyukan, beliau menekankan bahwa sedekah bukan hanya tentang memberi harta, tetapi tentang berbagi cinta, menebarkan manfaat, dan menumbuhkan kepedulian antar sesama. Seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, kepedulian dan kemurahan hati adalah tanda sejati dari seorang muslim yang beriman.


Tausiyah tersebut juga mengajak jamaah untuk memaknai Maulid Nabi sebagai momen yang istimewa, di mana sedekah menjadi pintu pembuka keberkahan. "Sedekah di bulan ini akan menumbuhkan jiwa yang lebih lapang dan hati yang lebih peka terhadap sesama. Dalam tiap kepingan harta yang kita berikan, terdapat kebahagiaan bagi orang lain dan pahala yang tak terhingga di sisi Allah," ujar Bu Nyai Adawiyah dengan penuh kelembutan.


Acara tersebut diakhiri dengan doa bersama yang dipanjatkan oleh seluruh jamaah, memohon agar keberkahan dan rahmat Allah senantiasa menyertai mereka, keluarga, serta masyarakat sekitar. Dengan harapan bahwa kegiatan yang rutin dilakukan setiap minggu ini terus menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, sekaligus memperkuat jalinan ukhuwah antar umat beragama dan mengokohkan persatuan di tengah masyarakat yang beragam.


Seiring matahari senja yang perlahan meredup di ufuk barat, para jamaah pulang dengan hati yang lebih damai dan jiwa yang lebih bersih, membawa pesan mulia untuk senantiasa berbagi dan memanfaatkan bulan Maulid ini sebagai ladang amal yang subur. Semoga kegiatan TURBA ini menjadi sumber cahaya bagi masyarakat Dusun Wates dan sekitarnya, terus menghidupkan semangat sedekah dan kebersamaan dalam keberkahan.

Share:

TURBA MUI Margomulyo di Dusun Bungkul: Menguak Fadilah Berdoa dalam Bingkai Ukhuwah

www.muimargomulyo.or.id || Sumberjo, 16 Agustus 2024 – Jumat siang itu, di tengah kedamaian Dusun Bungkul, Desa Sumberjo, Masjid setempat menjadi saksi bisu berkumpulnya hati-hati yang rindu akan ilmu dan keberkahan. Dalam rangkaian kegiatan TURBA (Tausiyah Rutin Bersama) MUI Kecamatan Margomulyo, jamaah Majelis Taklim (MT) Lintang Songo, tokoh agama, serta warga sekitar berkumpul untuk menyelami tema yang sarat makna, "Fadilah Berdoa."


Acara yang dimulai tepat pada pukul 13.00 WIB ini diawali dengan kehangatan silaturahmi di antara para hadirin, yang menyiratkan betapa eratnya ikatan ukhuwah di komunitas tersebut. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pengurus MT Lintang Songo, sebagai upaya untuk terus menyuburkan syiar Islam di kalangan masyarakat Dusun Bungkul.


Pemateri pada acara tersebut, Bu Nyai Adawiyah, seorang sosok yang dihormati dan dikenal luas di Kecamatan Margomulyo, hadir dengan penuh hikmat. Beliau adalah pengurus MUI Desa Sumberjo yang aktif di bidang Komisi Ukhuwah Islamiyah dan Hubungan Antar Umat Beragama. Dalam tausiyahnya, Bu Nyai Adawiyah membahas tentang keutamaan dan kekuatan doa dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tutur kata yang lembut namun mengena, beliau menyampaikan bahwa doa bukan sekadar permohonan, tetapi juga cermin ketulusan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya.


"Doa adalah senjata orang beriman," tutur Bu Nyai Adawiyah mengawali tausiyahnya. Ia menjelaskan bagaimana doa mampu menjadi jalan keluar dari segala permasalahan, menjadi pelipur lara dalam kesulitan, dan menjadi pengikat erat antara manusia dengan Sang Pencipta. Setiap untaian doa yang dipanjatkan, lanjutnya, adalah bentuk pengakuan atas kelemahan manusia dan keagungan Allah SWT.


Suasana masjid yang dipenuhi dengan jamaah yang khusyuk mendengarkan setiap kata dari Bu Nyai Adawiyah, semakin menambah kekhidmatan acara tersebut. Tidak hanya sekadar mendengar, jamaah juga diajak untuk merenungi dan mempraktikkan nilai-nilai yang terkandung dalam doa, menjadikan doa sebagai pengiring langkah dalam kehidupan.


Acara yang berlangsung hingga pukul 15.00 WIB itu ditutup dengan doa bersama, dipimpin oleh salah satu tokoh agama setempat. Doa yang mengalir dengan penuh keikhlasan dari seluruh jamaah menandakan puncak dari kegiatan TURBA ini, mengukuhkan harapan agar keberkahan dan rahmat Allah senantiasa tercurah bagi seluruh umat.


Kegiatan TURBA ini bukan hanya sekadar tausiyah, tetapi juga menjadi momentum penting dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat Dusun Bungkul. Semangat kebersamaan yang terpancar dalam setiap tatapan, sapaan, dan langkah yang terayun menuju masjid, menjadi bukti nyata bahwa di dalam doa, terdapat kekuatan yang mampu menyatukan hati-hati yang berbeda.


Dengan berakhirnya acara tersebut, para jamaah pulang dengan hati yang lebih tenang dan pikiran yang tercerahkan, membawa pulang pesan-pesan mulia dari Bu Nyai Adawiyah yang akan terus terpatri dalam ingatan mereka. Sebuah sore yang tak hanya memupuk keimanan, tetapi juga mengukir kebersamaan yang tulus di antara warga Dusun Bungkul, dalam bingkai indah ukhuwah dan keberkahan doa.


MUIMMedia

Share:

"Menjaga Asa di Malam Selasa Pahing: Ketulusan Berkhidmah dan Melawan Racun Zaman"


Senin malam, 12 Agustus 2024, Masjid Al-Ikhlas yang terletak di Dusun Matar, Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, menjadi saksi dari sebuah acara penuh makna. Pengajian Rutin Malam Selasa Pahing yang diinisiasi oleh Jamaah Masjid Al-Ikhlas kali ini bertransformasi menjadi momen yang sarat dengan tausiyah dan pencerahan. Acara yang berlangsung dari pukul 20.00 hingga 22.00 ini dihadiri oleh segenap jamaah Masjid Al-Ikhlas, tokoh agama, dan masyarakat setempat.


Pada kesempatan tersebut, Bapak Jumari, selaku perwakilan panitia sekaligus Ketua LazisNU Ranting Ngelo, menyampaikan apresiasinya terhadap terselenggaranya acara ini. "Kehadiran kita malam ini bukan hanya sebagai bentuk pengabdian, tetapi juga sebagai wujud kepedulian terhadap masa depan generasi dan tatanan sosial di masyarakat kita," ujarnya dengan penuh semangat.


Acara yang digagas oleh Jamaah Masjid Al-Ikhlas ini mencapai puncaknya dengan tausiyah yang dibawakan oleh Bapak Kiyai Paniran, seorang tokoh yang dikenal luas sebagai Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Kecamatan Margomulyo. Dalam tausiyahnya, Kiyai Paniran mengangkat tema keikhlasan dan istiqomah dalam berkhidmah kepada umat. Beliau menekankan bahwa keikhlasan adalah fondasi utama dalam setiap amal, sementara istiqomah adalah penopang agar amal tersebut tetap berkelanjutan dan membawa manfaat yang nyata.


Tak hanya itu, Kiyai Paniran juga menyoroti isu-isu krusial yang tengah menggerogoti masyarakat, terutama bahaya JUDI Online (JUDOL) dan narkoba. "Kedua ancaman ini tidak hanya merusak generasi muda, tetapi juga menghancurkan sendi-sendi tatanan sosial yang kita bangun bersama dengan susah payah," tegasnya.


Dengan penyampaian yang lugas namun penuh dengan kedalaman makna, Kiyai Paniran mengajak seluruh jamaah untuk bersama-sama menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman-ancaman tersebut. Beliau menekankan pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat dalam membentengi diri dan lingkungan dari pengaruh negatif yang dapat merusak moral dan masa depan bangsa.


Acara yang berlangsung dengan khidmat ini tidak hanya menjadi sarana penyampaian ilmu, tetapi juga menjadi momen introspeksi bagi setiap jamaah yang hadir. Keikhlasan, istiqomah, serta kewaspadaan terhadap bahaya JUDI Online dan narkoba, menjadi pesan kuat yang diusung dalam pengajian kali ini, menggugah kesadaran kolektif untuk terus berjuang dalam menjaga kemaslahatan umat.

Share:

Menggali Syukur dan Memperkuat Iman Melalui Pemahaman Al-Qur'an

Ngelo, 11 Agustus 2024 – MT Al-Hidayah Dusun Jeruk, Desa Ngelo, menyelenggarakan kegiatan TURBA (Tausiyah Rutin Bersama) pada hari Minggu, 11 Agustus 2024. Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB ini berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme hingga selesai, dihadiri oleh seluruh anggota MT Al-Hidayah yang dengan semangat mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.

Acara ini menjadi momen penting bagi pengembangan spiritual dan pengetahuan keagamaan komunitas setempat. Bapak Paniran, Ketua MUI Desa Ngelo Kecamatan Margomulyo, hadir sebagai pemateri utama dengan menyampaikan kajian yang mendalam dan relevan bertema "Memperbanyak Rasa Syukur atas Nikmat yang Diberikan Allah, Khususnya Kemampuan Membaca Al-Qur'an."

Dalam pemaparannya, Bapak Paniran menekankan pentingnya bersyukur atas setiap nikmat yang Allah berikan, terutama kemampuan membaca dan memahami Al-Qur'an. Beliau menggarisbawahi bahwa membaca Al-Qur'an bukan hanya kewajiban rutin, melainkan sebuah anugerah ilahi yang harus dihargai dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran dalam Al-Qur'an, umat Islam dapat memperdalam iman mereka sekaligus meningkatkan kualitas hidup spiritual dan sosial.

Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh seluruh peserta. Para anggota MT Al-Hidayah aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab, berusaha menggali lebih dalam materi yang telah disampaikan oleh Bapak Paniran. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang bagi anggota untuk saling berbagi pengalaman serta mempererat ukhuwah Islamiyah di antara mereka.

Acara ditutup dengan doa bersama, yang dipimpin oleh Bapak Paniran, memohon agar Allah senantiasa memberkahi dan membimbing setiap langkah anggota MT Al-Hidayah dalam memahami dan mengamalkan Al-Qur'an. Harapan besar bahwa kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi anggota untuk terus meningkatkan kualitas ibadah mereka dan memperbanyak rasa syukur atas segala nikmat yang telah Allah limpahkan.

Dengan suksesnya pelaksanaan kegiatan TURBA ini, MT Al-Hidayah kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan spiritual dan pemahaman keagamaan komunitasnya. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari upaya pemberdayaan umat melalui pendidikan agama yang mendalam dan menyeluruh, yang diharapkan dapat memperkokoh iman dan kualitas hidup spiritual masyarakat Dusun Jeruk.


FKPAIMedia

Share:

"Membangun Ketahanan Sosial: Tausiyah MUI Desa Ngelo Serukan Pentingnya Guyub Rukun Hadapi Ancaman Judi Online dan Narkoba"

Pada hari Ahad, 11 Agustus 2024, kegiatan Tausiyah Rutin Bersama (TURBA) MUI Desa Ngelo kembali dilaksanakan dengan penuh khidmat di Musholla An-Nur Ngasem, Dusun Jeruk, Desa Ngelo. Acara yang dimulai pukul 19.30 hingga 21.00 WIB ini dihadiri oleh segenap jamaah Majelis Taklim An-Nur serta warga setempat, yang berbondong-bondong datang untuk mengikuti tausiyah yang telah menjadi agenda rutin tersebut.


Kegiatan kali ini menghadirkan Bapak Paniran, seorang Penyuluh Agama Islam dari KUA Kecamatan Margomulyo, sebagai pemateri. Dalam tausiyahnya, beliau mengangkat tema yang sangat relevan dan mendesak, yakni "Urgensi Guyub Rukun dalam Masyarakat yang Majemuk guna Membentengi dari Dampak Negatif Judi Online dan Bahaya Narkoba."


Di hadapan jamaah, Bapak Paniran menyampaikan betapa pentingnya menjaga kerukunan dan kekompakan dalam masyarakat, terutama di tengah kondisi sosial yang semakin kompleks dan beragam. Menurut beliau, guyub rukun bukan hanya sekadar semboyan, tetapi sebuah keharusan untuk membangun benteng sosial yang kuat dalam menghadapi ancaman yang mengintai, seperti maraknya judi online dan penyalahgunaan narkoba yang semakin meresahkan.


Bapak Paniran juga menekankan bahwa peran aktif masyarakat dalam menjaga nilai-nilai kebersamaan dan saling peduli sangat krusial untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman. Beliau mengingatkan bahwa tantangan-tantangan ini tidak dapat diatasi sendirian, melainkan memerlukan upaya kolektif dari seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak jamaah dan warga untuk selalu bersinergi, memperkuat komunikasi, dan saling mengingatkan agar tidak terjerumus dalam godaan-godaan yang dapat merusak tatanan sosial dan moral.


Acara TURBA ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Paniran, memohon kepada Allah SWT agar senantiasa memberikan kekuatan dan keteguhan iman kepada seluruh masyarakat Desa Ngelo, sehingga dapat terhindar dari segala bentuk kemaksiatan dan senantiasa berada dalam lindungan-Nya. Para jamaah yang hadir tampak antusias dan menyimak dengan penuh perhatian, menyadari pentingnya pesan-pesan yang disampaikan dalam tausiyah tersebut. 


Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan nilai-nilai guyub rukun yang telah ditekankan dalam tausiyah dapat terus terjaga dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, demi terciptanya masyarakat yang harmonis dan bebas dari dampak negatif judi online serta bahaya narkoba.


FKPKPAIMedia

Share:

"Meniti Cahaya Nurani: Menggugah Kesadaran dari Bahaya yang Mengintai Generasi"

Bapak Eko Sunarno Bendahara Umum MUI Kecamatan Margomulyo

Margomulyo, 9 Agustus 2024 – Dalam suasana khidmat dan penuh kebersamaan, Pengajian Rutin Majelis Taklim (MT) Nurul Hidayah Kaligede Desa Meduri kembali digelar di Mushola Nurul Jannah pada hari Jumat, 9 Agustus 2024. Kegiatan ini diselenggarakan atas inisiatif pengurus MT Nurul Hidayah dan berlangsung mulai pukul 13.00 hingga selesai, dengan dihadiri oleh seluruh anggota MT, termasuk Ibu Kepala Dusun Kaligede, istri dari perangkat dusun RT, RW, serta para anggota Fatayat NU.

Pengajian kali ini menjadi istimewa dengan hadirnya Bapak Eko Sunarno, Bendahara Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo, sebagai pembicara utama. Dalam ceramahnya, beliau menyoroti berbagai isu penting yang tengah dihadapi masyarakat, dengan penekanan khusus pada dampak buruk pernikahan dini pada anak-anak.

Bapak Eko Sunarno menjelaskan bahwa pernikahan dini, selain melanggar hukum, juga memiliki dampak serius terhadap perkembangan fisik dan psikologis anak. “Anak-anak yang menikah di usia terlalu muda cenderung menghadapi berbagai masalah, mulai dari kesehatan reproduksi, rendahnya pendidikan, hingga ketidakstabilan emosional. Ini semua berdampak pada masa depan mereka dan kualitas generasi mendatang,” tegasnya.

Selain itu, beliau juga mengingatkan para jamaah tentang ancaman judi online dan peredaran narkoba yang semakin mengkhawatirkan. Dalam pandangannya, kedua hal ini tidak hanya merusak moralitas individu, tetapi juga menghancurkan tatanan sosial dan keagamaan. “Judi online dan narkoba adalah musuh bersama yang harus kita lawan dengan serius. Mereka tidak hanya merusak pelakunya, tetapi juga mempengaruhi lingkungan keluarga dan masyarakat secara luas,” ungkap Bapak Eko Sunarno.

Pengajian ini diharapkan dapat membuka mata masyarakat akan pentingnya menjaga anak-anak dari bahaya pernikahan dini, serta semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman judi online dan narkoba. Partisipasi aktif dari para ibu-ibu anggota MT, perangkat desa, dan anggota Fatayat NU menjadi bukti bahwa pengajian ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah upaya nyata untuk memperkuat ketahanan moral dan spiritual masyarakat Kaligede.

Acara berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme, diakhiri dengan doa bersama demi kebaikan dan keselamatan seluruh warga. Kehadiran tokoh-tokoh penting dan dukungan penuh dari masyarakat menjadi kekuatan tersendiri bagi keberlanjutan pengajian rutin ini, yang tidak hanya menjadi ajang menimba ilmu, tetapi juga membangun solidaritas sosial dalam menghadapi tantangan zaman.

Setelah Bapak Eko Sunarno menyampaikan ceramahnya yang menggugah kesadaran jamaah, diskusi terbuka pun dimulai. Para anggota Majelis Taklim (MT) dan tamu undangan yang hadir tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanya lebih dalam mengenai isu-isu yang telah disampaikan. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah bagaimana cara terbaik mencegah pernikahan dini di kalangan remaja, terutama di desa-desa yang sering kali terpengaruh oleh tradisi dan tekanan sosial.

Bapak Eko Sunarno menjawab dengan menekankan pentingnya pendidikan dan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak. “Orang tua harus menjadi teladan dan memberikan pemahaman yang benar tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak mereka. Selain itu, perlu ada upaya bersama dari tokoh masyarakat dan lembaga keagamaan untuk mengedukasi dan memberikan bimbingan kepada para remaja, agar mereka bisa mengambil keputusan yang bijak mengenai masa depan mereka,” paparnya.


Diskusi kemudian bergulir ke topik judi online dan narkoba, yang menurut para jamaah menjadi masalah yang semakin sulit dihindari, terutama di kalangan anak muda. Beberapa anggota Fatayat NU mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap maraknya akses mudah ke platform judi online, yang sering kali menjebak remaja dalam lingkaran kecanduan dan utang. Mereka juga menyoroti peran media sosial dalam menyebarluaskan konten-konten negatif yang mendorong penggunaan narkoba.


Menanggapi hal ini, Bapak Eko Sunarno menyerukan pentingnya pengawasan dan peran aktif keluarga dalam mengontrol penggunaan internet dan media sosial oleh anak-anak mereka. “Pengawasan ini bukan berarti membatasi kreativitas mereka, tetapi lebih kepada melindungi mereka dari pengaruh negatif yang merusak. Selain itu, masyarakat harus proaktif melaporkan kegiatan-kegiatan yang mencurigakan kepada pihak berwenang agar bisa segera ditangani,” jelasnya.


Kehadiran Ibu Kepala Dusun Kaligede dan perangkat dusun lainnya dalam pengajian ini juga memberikan sinyal positif bahwa pemerintah desa mendukung penuh upaya pencegahan dan penanggulangan masalah-masalah sosial tersebut. Mereka berjanji akan meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk MUI dan lembaga keagamaan lainnya, untuk mengadakan lebih banyak kegiatan edukatif dan preventif di desa.


Pada akhir acara, seluruh peserta pengajian bersama-sama merumuskan beberapa langkah konkret yang akan diambil sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini. Di antaranya adalah penguatan program bimbingan remaja yang akan digelar secara berkala, peningkatan sosialisasi bahaya pernikahan dini, judi online, dan narkoba, serta pendirian posko pengaduan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan atau informasi lebih lanjut terkait masalah-masalah tersebut.


Kegiatan pengajian ditutup dengan penuh harapan, bahwa melalui sinergi dan kerja sama yang kuat antara masyarakat, pemerintah desa, dan tokoh-tokoh agama, Desa Kaligede dapat menjadi benteng yang kokoh dalam melindungi generasi muda dari berbagai ancaman yang ada. Semangat kebersamaan dan kepedulian yang terbangun dalam pengajian ini diharapkan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan di masa mendatang.


MUIMMedia

Share:

"Malam Penuh Hikmah: Menapaki Cahaya Keimanan di Rutinan Malam Jum'at Legi"

 

Ngelo, 1 Agustus 2024 – Malam Jum’at Legi di Aula Matawali Jipangulu, Desa Ngelo, menjadi ajang berkumpulnya para tokoh agama dan masyarakat dalam Tausiyah Rutin Bersama (TURBA) MUI Kecamatan Margomulyo yang diadakan oleh Majelis Taklim Wal Istighotsah (MATAWALI) Rohmatan Lil ‘Alamin Jipangulu. Acara yang dimulai pada pukul 20.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 23.45 WIB ini dihadiri oleh semua anggota dan pengurus Matawali dari Blora dan Bojonegoro, perangkat Desa Ngelo, tokoh NU Ranting Ngelo, serta tokoh masyarakat setempat.

Acara dibuka dengan pembacaan Sholawat Bilqiyam yang diikuti oleh seluruh jamaah, menciptakan suasana khidmat dan penuh berkah. Selanjutnya, kajian rutin yang mengangkat kitab Ayyuhal Walah karya Imam Al-Ghozali dipaparkan oleh Kiyai Badrun Ketua MUI Kecamatan Margomulyo. Kajian ini menjadi momen penting untuk memperdalam pemahaman agama dan memperkuat iman.

Setelah kajian, acara dilanjutkan dengan Mujadah Istighotsah Rohmatan Lil ‘Alamin, yang dipimpin langsung oleh Kiyai Badrun. Moment istighotsah ini menandai puncak acara, memberikan kesempatan kepada jamaah untuk memohon doa dan rahmat Allah SWT.

Sebagai bagian dari kegiatan, dilakukan pula ziyaroh ke Maqom Waliyulloh Mbah Santri, seorang santri Sunan Kudus yang diutus untuk menyebarkan Islam di Bumi Jipangulu dan sekitarnya. Ziyaroh ini menjadi refleksi dan penghormatan terhadap perjuangan para ulama terdahulu.

Dalam tausiyahnya, Kiyai Badrun Sulaiman menyampaikan pesan penting mengenai bahaya yang dihadapi umat di zaman akhir ini. Beliau menyoroti empat hal utama yang sering menjadi andalan sebagian orang, namun justru bisa menjadi sumber bahaya:

  1. Mengandalkan Dirham dan Dinar: Ketergantungan pada uang sebagai jaminan kesejahteraan hidup.
  2. Mengandalkan Harta dan Kekuasaan: Menjadikan kekayaan dan kekuasaan sebagai tolak ukur utama keberhasilan.
  3. Mengandalkan Pekerjaan dan Keahlian: Terlalu fokus pada profesi dan keahlian sebagai sumber utama kestabilan hidup.
  4. Mengandalkan Makhluq Sesama: Bergantung pada manusia lainnya dalam setiap aspek kehidupan.

Kiyai Badrun menegaskan bahwa terlalu berlebihan mengandalkan hal-hal tersebut dapat mengakibatkan seseorang lupa akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini. Selain itu, beliau juga mengingatkan tentang bahaya judi online dan peredaran narkoba yang dapat merusak kehidupan rumah tangga dan masyarakat.

Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan kesadaran akan pentingnya berpegang teguh pada ajaran agama serta menjaga diri dari berbagai bentuk kemaksiatan.


Kiyai Badrun juga menekankan bahwa dalam menghadapi tantangan zaman modern, umat Islam harus lebih cermat dan bijaksana dalam memanfaatkan harta dan kekuasaan. Beliau mendorong para jamaah untuk selalu mengingat bahwa segala sesuatu di dunia ini hanya sementara dan merupakan amanah dari Allah SWT. Dengan demikian, sikap ketergantungan yang berlebihan pada materi atau kekuasaan dapat menjauhkan seseorang dari kesadaran akan kekuasaan dan kebesaran Allah.


Di samping itu, Kiyai Badrun juga membahas dampak negatif dari judi online dan peredaran narkoba, yang menurutnya bukan hanya merusak individu tetapi juga merusak tatanan sosial dan kehidupan rumah tangga. Beliau mengingatkan bahwa kedua hal ini dapat mengakibatkan kerusakan moral dan spiritual, yang pada gilirannya berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Kiyai Badrun menyerukan kepada seluruh jamaah untuk bersama-sama melawan praktik-praktik tersebut dengan meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang bahaya yang ditimbulkan.


Sebagai penutup, Kiyai Badrun mengajak seluruh hadirin untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan saling mendukung dalam menjalankan ajaran agama dengan penuh keikhlasan. Beliau berharap, melalui kegiatan seperti TURBA ini, masyarakat dapat semakin solid dalam menjaga keimanan dan ketakwaan, serta mempererat tali persaudaraan di tengah-tengah komunitas.


Acara yang berakhir dengan doa bersama ini diharapkan memberikan dampak positif bagi seluruh peserta dan masyarakat sekitar, serta menjadi sarana untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah serta kehidupan sehari-hari. Semoga semangat yang diperoleh dari Tausiyah Rutin Bersama ini dapat terus membimbing dan memberikan manfaat bagi umat.

Share:

"Cahaya Ilmu di Balai Desa Ngelo: Menelusuri Jejak Kebaikan dalam Tausiyah Rutin Bersama MUI Kecamatan Margomulyo"


Ngelo, 2 Agustus 2024Rangkaian acara Tausiyah Rutin Bersama (TURBA) yang diadakan oleh Muslimat NU Ranting Ngelo berlangsung dengan khidmat pada hari Jumat, 2 Agustus 2024. Bertempat di Balai Desa Ngelo, acara ini dimulai pukul 13.00 dan berakhir sekitar 15.30 WIB, dihadiri oleh seluruh anggota dan pengurus Muslimat NU Ranting Ngelo.

Acara puncak TURBA kali ini menghadirkan Bapak Kiyai Badrun Sulaiman, Ketua MUI Kecamatan Margomulyo, sebagai penceramah utama. Dalam tausiyahnya, Kiyai Badrun membahas kajian mendalam tentang Kitab *Wasiyatul Mustofa*. Beliau menguraikan tiga tanda orang yang sholeh sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari. Tiga ciri tersebut adalah: memperbaiki hubungan dengan Allah melalui amal saleh, memperbaiki agama dengan amal perbuatan, dan menunjukkan kerelaan terhadap orang lain sebagaimana kerelaan terhadap diri sendiri.

Selain itu, Kiyai Badrun juga menyampaikan pesan penting mengenai bahaya judi online dan peredaran narkoba yang dapat merusak kehidupan rumah tangga. Peringatan tersebut menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat kesadaran dan komitmen anggota masyarakat dalam menjaga keharmonisan keluarga dan lingkungan.

Acara ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara penceramah dan peserta, di mana banyak anggota masyarakat aktif mengajukan pertanyaan dan berdiskusi mengenai topik yang dibahas. Tausiyah Rutin Bersama ini menjadi momen penting dalam mempererat silaturahmi dan meningkatkan pemahaman keagamaan di kalangan warga Ngelo.

Selama acara berlangsung, suasana di Balai Desa Ngelo dipenuhi oleh semangat kebersamaan dan keinginan untuk meningkatkan kualitas iman dan amal. Pencerahan yang diberikan oleh Kiyai Badrun tidak hanya memberikan wawasan spiritual, tetapi juga menambah pengetahuan praktis tentang cara menghadapi tantangan zaman modern, khususnya yang berkaitan dengan perilaku negatif seperti judi online dan narkoba.

Peserta acara menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan aktif mengikuti setiap sesi tausiyah dan berinteraksi dalam tanya jawab. Beberapa peserta mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat dan berharap acara semacam ini dapat terus berlanjut untuk memperkuat iman dan membangun komunitas yang lebih baik.

Dalam penutup acara, pengurus Muslimat NU Ranting Ngelo menyampaikan apresiasi kepada Kiyai Badrun Sulaiman atas materi tausiyah yang sangat inspiratif dan bermanfaat. Mereka juga berterima kasih kepada seluruh anggota dan pengurus yang telah hadir dan berpartisipasi aktif.

Acara TURBA kali ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Ngelo, serta menjadi contoh bagi kegiatan serupa di masa mendatang. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk terus belajar, diharapkan setiap individu dapat menerapkan nilai-nilai yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih baik dan harmonis.
 

Share:

TURBA MUI Kecamatan Margomulyo di Masjid Al-Amin: Istiqomah dan Bahaya Judi Online serta Narkoba Menjadi Fokus Utama

(Gunowo Abdul Ghofur Wakil Ketua MUI Kecamatan Margomulyo).

Margomulyo, 4 Agustus 2024 – Majelis Taklim Al-Amin Desa Kaligede kembali menjadi tuan rumah pelaksanaan Tausiyah Rutin Bersama (TURBA) yang diinisiasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo. Acara yang berlangsung pada Ahad, 4 Agustus 2024 ini, digelar mulai pukul 13.00 hingga 15.00 di Masjid Al-Amin, Kaligede Desa Margomulyo.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh jamaah Masjid Al-Amin, anggota Muslimat dan Fatayat Nahdlatul Ulama, tokoh masyarakat, serta warga Dusun Kaligede. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme dan semangat kebersamaan dalam menjalankan ibadah dan mendalami ilmu agama.

Majelis Taklim Al-Amin, sebagai inisiator acara, berhasil mengumpulkan berbagai elemen masyarakat dalam satu kegiatan yang penuh hikmah dan manfaat. Acara dibuka dengan rangkaian kegiatan pengajian dan dilanjutkan dengan sesi tausiyah yang menghadirkan beberapa pembicara ternama di lingkungan Kecamatan Margomulyo.

Sebagai penutup dari rangkaian TURBA, Bapak Gonowo Abdul Ghofur, yang juga dikenal dengan sapaan akrab Ndan Ghofur, Wakil Ketua MUI Kecamatan Margomulyo, menyampaikan Mauidzoh Hasanah. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya istiqomah atau konsistensi dalam beribadah. Menurutnya, istiqomah harus dilakukan dengan tiga aspek utama: istiqomah bil lisan (konsistensi dalam perkataan), istiqomah bil janani (konsistensi dalam tindakan), dan istiqomah bin nafsi (konsistensi dalam hati).

Ndan Ghofur juga menyoroti bahaya judi online dan peredaran narkoba yang semakin marak dan merusak tatanan kehidupan masyarakat. Beliau mengingatkan bahwa judi online tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga membawa dampak buruk bagi moral dan kehidupan sosial. Demikian pula, peredaran narkoba yang tidak hanya menghancurkan masa depan generasi muda, tetapi juga menimbulkan kerusakan yang luar biasa dalam struktur keluarga dan masyarakat.

Dengan gaya bicara yang lugas dan penuh semangat, Ndan Ghofur berhasil menyampaikan pesan-pesan moral yang mendalam. Beliau mengajak seluruh jamaah untuk terus berpegang teguh pada ajaran agama dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan yang dapat merusak diri dan lingkungan sekitar.

TURBA di Masjid Al-Amin kali ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperdalam ilmu agama, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat silaturahmi dan kebersamaan antarwarga Dusun Kaligede. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, baik dalam peningkatan kualitas ibadah maupun dalam menjaga harmonisasi kehidupan bermasyarakat.

Dengan suksesnya acara ini, Majelis Taklim Al-Amin sekali lagi membuktikan perannya sebagai salah satu pilar penting dalam penyebaran dakwah Islam di Desa Margomulyo. Semoga kegiatan semacam ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh umat.

Share:

TURBA MUI Margomulyo: Tausiyah Rutin di Majelis Taklim An-Nur Dusun Jeruk oleh Kiyai Paniran


Pada Ahad, 4 Agustus 2024, Majelis Taklim An-Nur Dusun Jeruk Desa Ngelo menjadi saksi pelaksanaan kegiatan Tausiyah Rutin Bersama (TURBA) yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo. Acara ini dihelat mulai pukul 17.30 hingga 21.00 di Musholla An-Nur, dan dihadiri oleh seluruh jamaah Musholla, tokoh masyarakat, serta warga Dusun Jeruk.

Inisiasi kegiatan ini dilakukan oleh Majelis Taklim An-Nur Dusun Jeruk Ranting Ngelo, dengan tujuan mempererat silaturahmi antar jamaah dan meningkatkan pengetahuan keagamaan. Acara ini menghadirkan Kiyai Paniran, Ketua MUI Desa Ngelo Kecamatan Margomulyo, sebagai pemateri utama. Dalam tausiyahnya, Kiyai Paniran menyampaikan beberapa hal penting yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Keutamaan Belajar Al-Qur'an

Kiyai Paniran mengawali tausiyah dengan membahas pentingnya dan keutamaan belajar Al-Qur'an. Beliau menekankan bahwa Al-Qur'an adalah pedoman hidup bagi umat Islam yang harus dipelajari, dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. "Dengan mempelajari Al-Qur'an, kita akan mendapatkan petunjuk dan hikmah yang dapat menuntun kita menuju jalan yang benar," ujar Kiyai Paniran. Beliau juga mengajak seluruh jamaah untuk rutin mengaji dan mengkaji Al-Qur'an agar senantiasa mendapatkan keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT.

Bahaya Judi Online

Selain itu, Kiyai Paniran juga mengangkat isu penting mengenai bahaya judi online yang semakin merajalela di kalangan masyarakat. Beliau menyampaikan bahwa judi online tidak hanya merugikan secara materi, tetapi juga dapat menghancurkan moral dan kehidupan sosial seseorang. "Judi online adalah penyakit masyarakat yang harus diberantas. Ia menghancurkan ekonomi keluarga, memicu konflik rumah tangga, dan dapat membawa seseorang pada kehancuran," tegas Kiyai Paniran. Beliau mengajak jamaah untuk menjauhi segala bentuk perjudian dan saling mengingatkan satu sama lain akan bahayanya.

Peredaran Narkoba

Topik terakhir yang disampaikan oleh Kiyai Paniran adalah mengenai peredaran narkoba yang kian mengkhawatirkan. Beliau menyoroti bahwa narkoba adalah ancaman serius bagi generasi muda dan masa depan bangsa. "Narkoba merusak fisik, mental, dan moral seseorang. Kita harus bersatu padu dalam memerangi peredaran narkoba demi menjaga generasi muda kita," imbuh Kiyai Paniran. Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dan masyarakat dalam mengawasi dan membimbing anak-anak agar terhindar dari pengaruh buruk narkoba.

Acara TURBA ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiyai Paniran, memohon kepada Allah SWT agar senantiasa diberikan petunjuk dan kekuatan dalam menghadapi segala tantangan kehidupan. Seluruh jamaah pun merasa sangat terinspirasi dan termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan mereka.

Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus dilaksanakan secara rutin untuk menjaga silaturahmi dan meningkatkan pemahaman agama di kalangan masyarakat. Semoga dengan adanya tausiyah rutin ini, warga Dusun Jeruk dapat semakin kuat dalam menjalankan ajaran Islam dan terhindar dari berbagai pengaruh negatif yang dapat merusak kehidupan mereka.

Share:

TURBA MUI Kecamatan Margomulyo: Menggali Hikmah dan Memberdayakan Umat

Pada hari Ahad Legi, 28 Juli 2024, Masjid Ar-Rohman Jatiroto di Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, menjadi saksi pelaksanaan kegiatan Tausiyah Rutin Bersama (TURBA) yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.30 ini merupakan hasil inisiasi Pengurus NU Ranting Margomulyo dan mendapat dukungan penuh dari seluruh Badan Otonom (BANOM) NU Ranting Margomulyo.


Hadir dalam acara tersebut jajaran pengurus ranting NU dan BANOM, serta perwakilan dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Margomulyo, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU, PAC Fatayat NU, dan PAC Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)/Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Kehadiran mereka menambah semarak dan kekhidmatan acara yang penuh dengan nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan tersebut.


Acara TURBA kali ini memiliki puncak yang istimewa dengan kehadiran Kiyai Badrun Sulaiman, Ketua MUI Kecamatan Margomulyo, sebagai pembicara utama dalam sesi Mauidzoh Hasanah. Dalam ceramahnya, Kiyai Badrun menyoroti bahaya judi online dan narkoba dari perspektif keilmuan agama. Ia mengingatkan para jamaah akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh kedua hal tersebut, baik dari segi moral, sosial, maupun ekonomi.


Selain itu, Kiyai Badrun juga menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi umat melalui penguatan Aset BMTNU Margomulyo. Ia menjelaskan bahwa dengan memperkuat basis ekonomi umat, NU dapat lebih mandiri dan berdaya saing di masa mendatang. Kiyai Badrun juga memaparkan urgensi rekonstruksi Kaleng KOIN (Kotak Infaq) NU sebagai salah satu langkah konkret untuk mencapai kemandirian tersebut.


Menurut Kiyai Badrun, Kaleng KOIN NU bukan hanya sekadar alat untuk mengumpulkan infaq, tetapi juga simbol solidaritas dan kepedulian antarumat. "Dengan memperkuat sistem Kaleng KOIN, kita dapat memastikan keberlanjutan program-program sosial dan dakwah NU, serta mengurangi ketergantungan pada sumber dana eksternal," ungkapnya.


Kegiatan TURBA ini tidak hanya menjadi ajang untuk menimba ilmu agama, tetapi juga sebagai momentum untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga NU dan memperkuat komitmen bersama dalam menghadapi tantangan zaman. Dukungan dari seluruh BANOM NU Ranting Margomulyo menunjukkan betapa solidnya organisasi ini dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.


TURBA MUI Kecamatan Margomulyo kali ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kebersamaan dan semangat gotong-royong, kita dapat menghadapi berbagai tantangan dan mencapai kemandirian umat. Semoga kegiatan semacam ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.




Reporter: De ba
Editor: MUIMMedia
Fotografer: Sholeh, Andray
Share:

MUI Kecamatan Margomulyo Gelar Tausiyah Rutin Bersama di Desa Kalangan: Membahas Urgensi Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat


(Kiyai Badrun Ketua MUI Margomulyo)

Pada hari Jumat, 26 Juli 2024, Desa Kalangan menjadi tuan rumah kegiatan Tausiyah Rutin Bersama (TURBA) yang diadakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo. Acara ini berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.30 dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk warga desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat.

Kegiatan yang penuh makna ini menghadirkan Bapak Kiyai Badrun, Ketua MUI Kecamatan Margomulyo, sebagai pemateri utama. Beliau menyampaikan tausiyah dengan tema "Urgensi Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat sebagai Wasilah Penanggulangan Dampak Judi Online dan Bahaya NARKOBA."

Dalam pemaparannya, Kiyai Badrun menekankan pentingnya wakaf sebagai instrumen keuangan Islam yang tidak hanya memiliki dimensi ibadah tetapi juga sosial-ekonomi. "Wakaf dapat menjadi solusi strategis dalam memberdayakan ekonomi umat," ungkap Kiyai Badrun. Ia menjelaskan bahwa dengan pengelolaan wakaf yang tepat, dana wakaf bisa digunakan untuk membangun fasilitas pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, Kiyai Badrun juga menyoroti dampak negatif judi online yang semakin meresahkan masyarakat, terutama dalam konteks rumah tangga. "Judi online bukan hanya merusak perekonomian keluarga, tetapi juga mengancam keutuhan rumah tangga," ujarnya. Beliau mengajak masyarakat untuk menjauhi segala bentuk judi online dan narkoba yang bisa menghancurkan masa depan generasi muda.

Tak hanya itu, Kiyai Badrun juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama memerangi narkoba yang kian marak. "Bahaya narkoba tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga merusak moral dan masa depan anak-anak kita," tegasnya. Ia menekankan pentingnya peran serta semua elemen masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba.

Kegiatan TURBA ini diinisiasi oleh pengurus NU ranting Kalangan, yang dengan penuh semangat berupaya menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkah bagi masyarakatnya. Mereka berharap dengan adanya kegiatan ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya wakaf dan pemberdayaan ekonomi umat semakin meningkat, serta mampu menjadi benteng yang kokoh dalam menghadapi bahaya judi online dan narkoba.

Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat. Para peserta yang hadir tampak antusias dan terinspirasi oleh tausiyah yang disampaikan. Semangat kebersamaan dan komitmen untuk membangun ekonomi umat yang lebih baik tampak jelas dalam setiap wajah yang hadir.

Dengan diadakannya kegiatan seperti ini, diharapkan Desa Kalangan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya memanfaatkan potensi wakaf dan pemberdayaan ekonomi umat sebagai solusi untuk berbagai permasalahan sosial yang ada. Semoga semangat dan kebersamaan ini terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi kita semua.


#MUIMMedia

Share:

Kegiatan TURBA MUI Kecamatan Margomulyo: Menyemai Semangat Muharram dalam Menanggulangi Bahaya Judi Online dan Narkoba

 


MARGOMULYO, 17 Juli 2024 - Majelis Taklim At-thohir Pluntu Sumberjo menjadi saksi kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo. Malam itu, Rabu yang bertepatan dengan malam Kamis Legi, kembali diadakan kegiatan Tausiyah Rutin Bersama (TURBA), yang sarat akan makna dan hikmah keagamaan.


Seperti biasanya, acara diawali dengan pembacaan Tahlil dan Sholawat yang dipimpin oleh Abdul Ghofur, Kasatkoryon Banser Margomulyo yang sekaligus Wakil ketua MUI Margomulyo. Dengan khidmat, para jamaah melantunkan doa dan pujian kepada Allah SWT serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, menciptakan suasana penuh ketenangan dan ketentraman di dalam masjid At-thohir.

Baca Juga: TURBA MUI Kecamatan Margomulyo: Sambut Muharram dengan Semangat Shodaqoh


Setelah itu, Kiyai Badrun Sulaiman, Ketua MUI Kecamatan Margomulyo, menyampaikan tausiyah atau mauidzoh hasanah. Dalam tausiyah yang bertema “Semangat Muharram dalam Menanggulangi Bahaya Judi Online dan Narkoba terhadap Tatanan Kehidupan”, Kiyai Badrun menekankan pentingnya semangat Muharram sebagai momentum untuk refleksi diri dan memperkuat komitmen dalam menanggulangi berbagai ancaman sosial, khususnya perjudian online dan narkoba.


Kiyai Badrun menjelaskan, “Muharram adalah bulan yang mulia, bulan yang memberikan kita kesempatan untuk memulai lembaran baru dengan memperbaiki diri dan lingkungan sekitar. Judi online dan narkoba adalah dua ancaman besar yang dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat kita. padu, memperkuat iman dan takwa, serta saling mengingatkan untuk menghindari perbuatan yang merugikan ini.”

Baca Juga: MUI Margomulyo Gelar TURBA: Tangkal Bahaya Judi Online dan Narkoba untuk Keluarga Harmonis


Lebih lanjut, beliau juga mengajak para jamaah untuk aktif dalam berbagai kegiatan positif dan memperkuat silaturahmi antar warga sebagai salah satu upaya preventif terhadap penyebaran narkoba dan praktik judi online. Pesan beliau mendapat berbagai hal positif dari para jamaah yang hadir, menunjukkan tingginya kepedulian masyarakat terhadap isu-isu yang diangkat dalam tausiyah tersebut.


Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kiyai Darmaji. Doa tersebut menjadi penutup yang penuh harapan, memohon perlindungan dan petunjuk dari Allah SWT agar masyarakat terhindar dari segala bentuk kemaksiatan dan selalu berada dalam lindungan-Nya.

Baca Juga: Dengan Spirit Muharram kita tingkatkan kualitas silaturahmi guna menanggulangi dampak Judi online dan peredaran Narkoba."


Kegiatan TURBA yang diselenggarakan oleh MUI Kecamatan Margomulyo ini tidak hanya menjadi sarana untuk memperdalam ilmu agama, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh para jamaah malam itu menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai agama masih kokoh menjadi benteng moral masyarakat.


Pendalaman Bahaya Judi Online dan Narkoba: Contoh Kasus dan Dampaknya


Judi online dan narkoba telah menjadi dua ancaman utama yang merusak tatanan sosial masyarakat. Dalam tausiyahnya, Kiyai Badrun Sulaiman tidak hanya menyampaikan pesan moral, namun juga membahas secara mendalam dampak negatif dari kedua ancaman tersebut dengan memberikan beberapa contoh kasus nyata.

Baca Juga: Kegiatan TURBA MUI Margomulyo di Lailatul Ijtima' NU Ranting Meduri: Sinergi dan Komitmen dalam Menjaga Moralitas dan Kerukunan

Bahaya Judi Online

Judi online, yang semakin marak dengan kemajuan teknologi, telah menjebak banyak orang ke dalam jurang kehancuran. Kiyai Badrun menjelaskan bahwa judi online tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menghancurkan moral dan mental para pelakunya.


Contoh Kasus

Salah satu contoh yang disampaikan adalah kasus seorang kepala keluarga yang terjerat judi online. Awalnya hanya iseng, namun lama-kelamaan Kecanduan hingga menghabiskan seluruh tabungan keluarga. Akibatnya, ia terlilit utang yang tidak bisa dibayar, keluarganya tercerai-berai, dan akhirnya harus menjual rumah untuk melunasi utangnya.


Kiyai Badrun menekankan bahwa kasus ini bukanlah satu-satunya. Banyak kasus serupa terjadi, di mana judi online menghancurkan kehidupan pribadi dan keluarga. Dampak psikologis seperti depresi, kecemasan, dan rasa putus asa seringkali menyertai mereka yang terjerat dalam lingkaran setan judi online.


Bahaya Narkoba

Selain judi online, narkoba juga menjadi ancaman serius yang merusak generasi muda. Kiyai Badrun menjelaskan bahwa narkoba tidak hanya merusak kesehatan fisik, tetapi juga mental dan moral.


Contoh Kasus

Kiyai Badrun menceritakan kisah tragis seorang remaja yang menjadi pecandu narkoba di usia muda. Berawal dari pergaulan yang salah, remaja tersebut mulai mencoba narkoba dan akhirnya kecanduan. Kondisi fisiknya semakin memburuk, prestasi akademiknya menurun drastis, dan hubungan dengan keluarga menjadi renggang. Upaya rehabilitasi yang dilakukan tidak mudah dan memerlukan waktu yang lama.


Kasus ini menunjukkan betapa berbahayanya narkoba, yang tidak hanya menghancurkan masa depan individu, tetapi juga membebani keluarga dan masyarakat. Kiyai Badrun menegaskan bahwa upaya pencegahan harus dilakukan sejak dini, dengan memberikan edukasi yang tepat kepada generasi muda tentang bahaya narkoba dan pentingnya memilih lingkungan pergaulan yang baik.


Upaya Pencegahan dan Penanggulangan

Kiyai Badrun juga membahas beberapa langkah yang dapat diambil oleh masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi bahaya judi online dan narkoba. Pertama, meningkatkan pengawasan dan perhatian orang tua terhadap aktivitas anak-anak mereka, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Kedua, memperkuat pendidikan agama dan moral sebagai benteng pertahanan diri. Ketiga, melibatkan tokoh masyarakat dan lembaga keagamaan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya judi online dan narkoba.


Selain itu, beliau juga mengajak para jamaah untuk aktif dalam melaporkan jika menemukan kasus-kasus penularan narkoba atau melakukan praktik judi online di lingkungan mereka. “Kita harus berani bertindak dan tidak diam saja melihat kemaksiatan yang terjadi di sekitar kita. Kebersamaan dan kepedulian kita adalah kunci utama dalam menanggulangi masalah ini,” tegas Kiyai Badrun.


Dengan adanya kegiatan seperti TURBA ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan bahaya yang mengintai dan lebih waspada serta proaktif dalam menjaga lingkungan mereka dari ancaman perjudian online dan narkoba. Semangat Muharram yang diusung dalam tausiyah ini diharapkan menjadi pemacu bagi setiap individu untuk terus memperbaiki diri dan lingkungan, serta menjauhkan diri dari segala bentuk kemaksiatan yang dapat merusak tatanan kehidupan.


MUIMMedia
Share:

Kegiatan TURBA MUI Margomulyo di Lailatul Ijtima' NU Ranting Meduri: Sinergi dan Komitmen dalam Menjaga Moralitas dan Kerukunan


Meduri, 14 Juli 2024 – Pada Minggu malam, Musholla Nurul Hidayah di Dusun Kalidogol, Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo, menjadi saksi dari kegiatan Lailatul Ijtima' yang diadakan oleh NU Ranting Meduri, berkolaborasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo. Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus NU Ranting Meduri, seluruh badan otonom seperti Ansor, Pagar Nusa, Muslimat NU, dan Fatayat NU, serta tokoh agama dan masyarakat setempat.

Malam itu, suasana khidmat dan penuh keakraban menyelimuti Musholla Nurul Hidayah. Acara dimulai dengan pembacaan tahlil yang membawa nuansa sakral, dipimpin oleh Kiyai Samsul Hadi. Kehadiran para tokoh agama dan masyarakat setempat menunjukkan tingginya antusiasme dan dukungan terhadap kegiatan ini.

Baca Juga: TURBA MUI Kecamatan Margomulyo: Sambut Muharram dengan Semangat Shodaqoh


Puncak acara ditandai dengan mauidzoh hasanah yang disampaikan oleh Kiyai Badrun Sulaiman, Ketua MUI Kecamatan Margomulyo. Dalam tausiyahnya, Kiyai Badrun mengucapkan terima kasih kepada NU Ranting Meduri atas partisipasinya dalam pergerakan dakwah Islam di Meduri. “Keberadaan NU Ranting Meduri sangat vital dalam menjaga dan memperkuat syiar Islam di desa ini,” ujarnya.

Baca Juga: TURBA MUI Kecamatan Margomulyo: Menyemai Semangat Muharram dalam Menanggulangi Bahaya Judi Online dan Narkoba


Selain itu, Kiyai Badrun juga menekankan pentingnya peran warga NU dalam menjaga keluarga dan masyarakat dari bahaya judi online dan narkoba yang semakin mengkhawatirkan. "Keluarga adalah benteng pertama yang harus kita perkuat untuk mencegah dampak negatif dari perilaku menyimpang ini," tegasnya.

Dalam konteks tahun politik yang semakin dekat, Kiyai Badrun juga mengajak seluruh warga NU untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas masyarakat. "Perbedaan pandangan politik tidak boleh memecah belah persaudaraan kita. Mari kita jaga kerukunan dan kedamaian di lingkungan kita masing-masing," pesannya.

Acara diakhiri dengan doa penutup yang dipimpin oleh Kiyai Rohmat Tini, memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT bagi seluruh warga Desa Meduri.

Baca Juga: MUI Margomulyo Gelar TURBA: Tangkal Bahaya Judi Online dan Narkoba untuk Keluarga Harmonis


Kegiatan TURBA MUI Margomulyo di Lailatul Ijtima' ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga momen penting untuk memperkuat komitmen dalam menjaga moralitas dan kerukunan masyarakat. Sinergi antara NU Ranting Meduri dan MUI Kecamatan Margomulyo diharapkan dapat terus berlanjut, membawa kebaikan dan kemajuan bagi seluruh warga.

Baca Juga: Dengan Spirit Muharram kita tingkatkan kualitas silaturahmi guna menanggulangi dampak Judi online dan peredaran Narkoba."

Dengan kesuksesan acara ini, NU Ranting Meduri dan MUI Kecamatan Margomulyo sekali lagi membuktikan peran aktifnya dalam menggerakkan kegiatan keagamaan dan sosial di Desa Meduri, memperkuat kebersamaan dan gotong royong dalam membangun umat yang berakhlak mulia dan sejahtera.

Kontributor: Eko
Editor: MUIMedia
Share:

Dampak dan Bahaya Judi Online Rusak Mental Generasi Masa Kini, Disampaikan dalam TURBA MUI Margomulyo

 

Margomulyo, 12 Juni 2024 - Dalam upaya memperkuat ketahanan moral masyarakat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo menggelar acara Tausiyah Rutin Bersama (TURBA) dengan tema "Dampak dan Bahaya Judi Online Telah Merusak Mental Generasi Masa Kini." Kegiatan ini berlangsung di Musholla Al-Hidayah, Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo pada Jumat, 12 Juni 2024, mulai pukul 13.00 hingga selesai.

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Muslimat Meduri, Ketua Fatayat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat. Turut hadir juga para jama'ah Majelis Ta'lim (MT) Al-Huda yang antusias mengikuti tausiyah yang disampaikan oleh Bapak Eko Sunarno, Bendahara Umum MUI Kecamatan Margomulyo.

Dalam tausiyahnya, Bapak Eko Sunarno menyampaikan berbagai hal penting yang berkaitan dengan bahaya judi online. Beliau menegaskan bahwa judi online tidak hanya merusak ekonomi individu, tetapi juga memiliki dampak yang sangat merusak mental generasi muda. "Judi online dapat menjerumuskan generasi muda ke dalam perilaku negatif, mengikis nilai-nilai moral, dan menjauhkan mereka dari ajaran agama," ujarnya.

Lebih lanjut, Bapak Eko Sunarno menjelaskan bahwa judi dalam bentuk apapun adalah tindakan yang dilarang oleh agama dan negara. "Islam dengan tegas melarang segala bentuk perjudian, karena dampaknya sangat merugikan baik secara individu maupun sosial. Negara juga memiliki aturan yang melarang perjudian untuk menjaga ketertiban dan kesejahteraan masyarakat," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, beliau juga mengajak seluruh hadirin untuk turut serta dalam upaya pemberantasan judi online dan mendukung program-program pemerintah serta organisasi masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya judi.

Acara TURBA ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian dan komitmen masyarakat dalam menjaga generasi muda dari ancaman judi online serta memperkuat ketahanan moral dan spiritual masyarakat.


MUIMedia

Share:

TURBA MUI Margomulyo: Kiyai Badrun Ajak Masyarakat Kalimojo Perangi Judi Online


Margomulyo, 11 Juli 2024 – Majelis Taklim Manja'al Ulum RT. 004 Dusun Kalimojo, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo kembali menggelar kegiatan TURBA (Tausiyah Rutin Bersama) dengan tema "Stop Judi Online". Acara ini dilaksanakan di rumah Bapak Sudarno pada Kamis, 11 Juli 2024, mulai pukul 20.30 hingga 22.00 WIB.


Kegiatan ini menghadirkan Bapak Kiyai Badrun, Ketua MUI Kecamatan Margomulyo, sebagai pemateri utama. Tausiyah yang disampaikan oleh Kiyai Badrun dihadiri oleh seluruh jamaah Majelis Taklim Manja'al Ulum, warga masyarakat, dan tokoh agama setempat, yang memenuhi rumah Bapak Sudarno untuk mendengarkan pencerahan terkait bahaya judi online.


Dalam tausiyahnya, Kiyai Badrun menyampaikan berbagai hal yang sangat penting dan relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. Beliau menekankan bahwa judi online membawa banyak dampak negatif yang merusak semua aspek kehidupan. "Judi online tidak hanya merusak moral remaja, tetapi juga menjadi penyebab utama perceraian dan banyaknya masyarakat yang terjebak dalam pinjaman online (PINJOL)," ujar Kiyai Badrun.


Kiyai Badrun menambahkan bahwa judi online telah menghancurkan tatanan kehidupan banyak keluarga dan masyarakat. "Kita harus sadar bahwa judi online adalah penyakit sosial yang harus kita perangi bersama. Ini bukan hanya masalah individu, tetapi masalah kita bersama," tegasnya.


Selain membahas bahaya judi online, Kiyai Badrun juga memberikan tausiyah yang menyentuh mengenai bekal untuk kehidupan di alam baqa' atau akhirat. Beliau menyampaikan bahwa ada tiga hal yang bisa menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir meskipun seseorang telah meninggal dunia, yakni ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah, dan anak yang sholih. "Ilmu yang kita ajarkan dan bermanfaat bagi orang lain, sedekah jariyah yang kita berikan, dan anak yang sholih yang mendoakan kita, semuanya akan menjadi bekal kita di akhirat nanti," ujarnya dengan penuh hikmah.


Para jamaah yang hadir sangat antusias mendengarkan setiap pesan yang disampaikan oleh Kiyai Badrun. Mereka merasa mendapatkan pencerahan dan motivasi untuk menjauhi judi online serta memperbanyak amal baik sebagai bekal di akhirat.


Ketua Majelis Taklim Manja'al Ulum, Ibu Sriatun, menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. "Kami sangat berterima kasih kepada Kiyai Badrun yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan tausiyah yang sangat bermanfaat ini. Kami juga berterima kasih kepada seluruh jamaah yang hadir dan turut berpartisipasi aktif," kata Ibu Sriatun.


Sebelum acara berakhir, Kiyai Badrun memberikan pesan terakhir kepada seluruh jamaah. "Mari kita jauhi judi online dan segala bentuk kemaksiatan lainnya. Sebagai umat Islam, kita harus selalu berusaha untuk menjalani kehidupan yang baik, penuh dengan amal kebaikan, dan selalu mempersiapkan bekal untuk akhirat. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita petunjuk dan kekuatan untuk terus berada di jalan yang benar," tutup Kiyai Badrun.


Kegiatan TURBA dengan tema "Stop Judi Online" ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Dusun Kalimojo dan sekitarnya, serta menjadi contoh bagi komunitas lainnya untuk mengadakan kegiatan serupa. Kegiatan yang penuh hikmah ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menggerakkan hati dan pikiran para jamaah untuk terus memperbaiki diri. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak yang luas dan berkelanjutan, serta menginspirasi banyak pihak untuk turut serta dalam upaya membangun masyarakat yang lebih baik dan berakhlak mulia.

Share:

TURBA MUI Desa Ngelo: Peran NU dalam Menanggulangi Dampak Judi Online


Ngelo, 29 Juni 2024 - Kegiatan Tausiyah Rutin Bersama (TURBA) yang dipimpin oleh Bapak Kiyai Paniran, Ketua MUI Desa Ngelo, kembali digelar di Musholla Baitul Makmur, Dusun Tolu, Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo. Acara yang diinisiasi oleh Pengurus Ranting NU Ngelo ini berlangsung pada hari Sabtu, dimulai pukul 09.00 hingga selesai. TURBA merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap Sabtu terakhir di setiap bulan, dengan tujuan mempererat silaturahmi dan memperkuat pemahaman keagamaan di kalangan masyarakat Desa Ngelo.

Acara kali ini dihadiri oleh keluarga besar NU Ranting Ngelo beserta semua Badan Otonom, seperti Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser, IPNU, IPPNU, dan LazisNU. Turut hadir pula Kepala Desa Ngelo serta para Kepala Dusun dari lima Dusun yang ada di Desa Ngelo. Kehadiran para tokoh dan anggota masyarakat ini menunjukkan antusiasme dan komitmen bersama dalam mendukung kegiatan keagamaan dan sosial yang bermanfaat.

Tema penyuluhan yang diangkat pada TURBA kali ini adalah "Peran NU dalam Menanggulangi Dampak Judi Online." Dalam tausiyahnya, Bapak Kiyai Paniran menekankan pentingnya peran Nahdlatul Ulama dalam menghadapi dan menangani berbagai permasalahan sosial yang berkembang di masyarakat, salah satunya adalah maraknya judi online. Menurut beliau, judi online tidak hanya merusak moral individu, tetapi juga berdampak negatif pada keharmonisan keluarga dan stabilitas ekonomi masyarakat.

"Kita semua harus menyadari bahwa judi online adalah musuh bersama yang harus kita perangi. NU, sebagai organisasi keagamaan yang peduli terhadap kesejahteraan umat, memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya judi online. Selain itu, kita juga harus aktif memberikan dukungan dan solusi bagi mereka yang terjerat dalam praktik tersebut," ujar Kiyai Paniran dalam penyampaiannya.

Lebih lanjut, beliau mengajak seluruh hadirin untuk terus bersinergi dalam upaya preventif dan rehabilitatif, serta tidak segan melaporkan dan menindak tegas para pelaku judi online. Bapak Kiyai Paniran juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam mendidik dan membimbing anggota keluarga agar tidak terjerumus dalam perilaku negatif tersebut.

Acara TURBA ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiyai Paniran, memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT agar Desa Ngelo senantiasa dijauhkan dari segala bentuk kemaksiatan dan diberi kekuatan untuk terus berjuang menegakkan kebenaran dan kebaikan.

Dengan adanya kegiatan rutin seperti TURBA, diharapkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial di kalangan warga NU Ranting Ngelo semakin meningkat, serta mampu memberikan kontribusi positif dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial yang ada di masyarakat.


MUIMMedia

Share:

TURBA di Masjid Baiturrohman: Menguak Bahaya Judi Online, Membangun Kesadaran Masyarakat

 

Margomulyo, 28 Juni 2024Kegiatan Tausiyah Rutin Bersama (TURBA) yang diselenggarakan oleh Bapak Badrun, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo, telah sukses dilaksanakan di Masjid Baiturrohman, Tepus, Desa Margomulyo. Kegiatan ini diinisiasi oleh Takmir Masjid Baiturrohman dan berlangsung pada malam Sabtu Pahing, Jumat, 28 Juni 2024.

Turut hadir dalam acara tersebut seluruh warga Tepus, khususnya jamaah Majelis Taklim Tepus. Tema yang diangkat pada kajian kali ini adalah “Bahaya Judi Online dalam setiap Aspek Kehidupan Beragama dan Masyarakat”.

Dalam perayaannya, Kiyai Jumari, Ketua Takmir Masjid Baiturrohman, menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh warga atas dukungannya dalam menyelenggarakan acara rutin ini. “Saya sangat berterima kasih atas partisipasi dan antusiasme warga dalam mengikuti kajian rutin malam Sabtu Pahing. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan manfaat besar bagi kita semua,” ujarnya.

Kegiatan ini juga mendapat tanggapan positif dari para peserta. Abdul Ghofur, salah satu jamaah yang hadir, menyatakan harapannya agar penyuluhan ini dapat menyadarkan masyarakat akan dampak bahaya judi online. “Semoga dengan adanya penyuluhan ini, masyarakat bisa lebih memahami dan menghindari bahaya perjudian online yang merusak kehidupan beragama dan sosial kita,” kata Abdul Ghofur.

TURBA kali ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran agama, tetapi juga sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antarwarga. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat terus berjalan dan memberikan kontribusi positif bagi kehidupan beragama dan masyarakat di Desa Margomulyo.

Setelah doa bersama, Bapak Badrun sebagai narasumber utama dalam kegiatan TURBA tersebut, menyampaikan materi dengan penuh semangat dan berdampak terhadap maraknya judi online di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa judi online tidak hanya merusak tatanan ekonomi keluarga, tetapi juga merusak

"Judi online adalah ancaman nyata bagi kehidupan kita. Tidak hanya membuat orang menjadi malas bekerja, tetapi juga merusak hubungan sosial dan keharmonisan dalam rumah tangga. Kita harus bersama-sama berjuang melawan bahaya ini dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan agama," ungkap Bapak Badrun

Selama penyuluhan, Bapak Badrun juga memberikan beberapa tips praktis bagi warga untuk menghindari terjerumus dalam jeratan judi online. Diantaranya adalah dengan memperkuat keimanan, meningkatkan kegiatan positif di masyarakat, dan selalu mengingatkan sesama tentang bahaya perjudian.

Para peserta tampak sangat antusias dan interaktif, banyak dari mereka yang mengajukan pertanyaan serta berbagi pengalaman pribadi terkait dampak judi online. Dialog yang terbuka dan penuh keakraban ini menambah suasana kekeluargaan di antara warga Tepus.

Acara diakhiri dengan sesi ramah tamah dan santap malam bersama yang disediakan oleh panitia. Kehangatan dan kebersamaan yang tercipta selama acara menunjukkan betapa pentingnya kegiatan seperti TURBA ini dalam memperkuat tali silaturahmi dan kesadaran keberagaman di kalangan masyarakat.

Dengan berhasilnya kegiatan TURBA ini, diharapkan Masjid Baiturrohman terus menjadi pusat kegiatan keagamaan yang bermanfaat dan menjadi contoh bagi masjid-masjid lainnya. Kesadaran akan bahaya judi online yang telah disampaikan melalui kajian ini diharapkan mampu menekan angka perjudian dan memperkuat iman warga dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Tepus pun berharap kegiatan seperti ini dapat rutin diadakan dengan berbagai tema yang relevan dan mendidik, sehingga mampu menciptakan generasi yang lebih baik dan bertaqwa. Panitia juga mengajak seluruh warga untuk terus mendukung dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh masjid.

Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian yang tinggi, Masjid Baiturrohman dan seluruh warga Tepus optimis dapat membangun masyarakat yang lebih religius, harmonis, dan sejahtera.


MUIMedia
Share:

MUIM TV

Jumlah Pengunjung

Popular Posts

Label