MARGOMULYO, 17 Juli 2024 - Majelis Taklim At-thohir Pluntu Sumberjo menjadi saksi kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo. Malam itu, Rabu yang bertepatan dengan malam Kamis Legi, kembali diadakan kegiatan Tausiyah Rutin Bersama (TURBA), yang sarat akan makna dan hikmah keagamaan.
Seperti biasanya, acara diawali dengan pembacaan Tahlil dan Sholawat yang dipimpin oleh Abdul Ghofur, Kasatkoryon Banser Margomulyo yang sekaligus Wakil ketua MUI Margomulyo. Dengan khidmat, para jamaah melantunkan doa dan pujian kepada Allah SWT serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, menciptakan suasana penuh ketenangan dan ketentraman di dalam masjid At-thohir.
Baca Juga: TURBA
MUI Kecamatan Margomulyo: Sambut Muharram dengan Semangat Shodaqoh
Setelah itu, Kiyai Badrun Sulaiman, Ketua MUI Kecamatan Margomulyo, menyampaikan tausiyah atau mauidzoh hasanah. Dalam tausiyah yang bertema “Semangat Muharram dalam Menanggulangi Bahaya Judi Online dan Narkoba terhadap Tatanan Kehidupan”, Kiyai Badrun menekankan pentingnya semangat Muharram sebagai momentum untuk refleksi diri dan memperkuat komitmen dalam menanggulangi berbagai ancaman sosial, khususnya perjudian online dan narkoba.
Kiyai Badrun menjelaskan, “Muharram adalah bulan yang mulia, bulan yang memberikan kita kesempatan untuk memulai lembaran baru dengan memperbaiki diri dan lingkungan sekitar. Judi online dan narkoba adalah dua ancaman besar yang dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat kita. padu, memperkuat iman dan takwa, serta saling mengingatkan untuk menghindari perbuatan yang merugikan ini.”
Baca Juga: MUI Margomulyo Gelar TURBA: Tangkal Bahaya Judi Online dan Narkoba untuk Keluarga Harmonis
Lebih lanjut, beliau juga mengajak para jamaah untuk aktif dalam berbagai kegiatan positif dan memperkuat silaturahmi antar warga sebagai salah satu upaya preventif terhadap penyebaran narkoba dan praktik judi online. Pesan beliau mendapat berbagai hal positif dari para jamaah yang hadir, menunjukkan tingginya kepedulian masyarakat terhadap isu-isu yang diangkat dalam tausiyah tersebut.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kiyai Darmaji. Doa tersebut menjadi penutup yang penuh harapan, memohon perlindungan dan petunjuk dari Allah SWT agar masyarakat terhindar dari segala bentuk kemaksiatan dan selalu berada dalam lindungan-Nya.
Kegiatan TURBA yang diselenggarakan oleh MUI Kecamatan Margomulyo ini tidak hanya menjadi sarana untuk memperdalam ilmu agama, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh para jamaah malam itu menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai agama masih kokoh menjadi benteng moral masyarakat.
Pendalaman Bahaya Judi Online dan Narkoba: Contoh Kasus dan Dampaknya
Judi online dan narkoba telah menjadi dua ancaman utama yang merusak tatanan sosial masyarakat. Dalam tausiyahnya, Kiyai Badrun Sulaiman tidak hanya menyampaikan pesan moral, namun juga membahas secara mendalam dampak negatif dari kedua ancaman tersebut dengan memberikan beberapa contoh kasus nyata.
Bahaya Judi Online
Judi online, yang semakin marak dengan kemajuan teknologi, telah menjebak banyak orang ke dalam jurang kehancuran. Kiyai Badrun menjelaskan bahwa judi online tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menghancurkan moral dan mental para pelakunya.
Contoh Kasus
Salah satu contoh yang disampaikan adalah kasus seorang kepala keluarga yang terjerat judi online. Awalnya hanya iseng, namun lama-kelamaan Kecanduan hingga menghabiskan seluruh tabungan keluarga. Akibatnya, ia terlilit utang yang tidak bisa dibayar, keluarganya tercerai-berai, dan akhirnya harus menjual rumah untuk melunasi utangnya.
Kiyai Badrun menekankan bahwa kasus ini bukanlah satu-satunya. Banyak kasus serupa terjadi, di mana judi online menghancurkan kehidupan pribadi dan keluarga. Dampak psikologis seperti depresi, kecemasan, dan rasa putus asa seringkali menyertai mereka yang terjerat dalam lingkaran setan judi online.
Bahaya Narkoba
Selain judi online, narkoba juga menjadi ancaman serius yang merusak generasi muda. Kiyai Badrun menjelaskan bahwa narkoba tidak hanya merusak kesehatan fisik, tetapi juga mental dan moral.
Contoh Kasus
Kiyai Badrun menceritakan kisah tragis seorang remaja yang menjadi pecandu narkoba di usia muda. Berawal dari pergaulan yang salah, remaja tersebut mulai mencoba narkoba dan akhirnya kecanduan. Kondisi fisiknya semakin memburuk, prestasi akademiknya menurun drastis, dan hubungan dengan keluarga menjadi renggang. Upaya rehabilitasi yang dilakukan tidak mudah dan memerlukan waktu yang lama.
Kasus ini menunjukkan betapa berbahayanya narkoba, yang tidak hanya menghancurkan masa depan individu, tetapi juga membebani keluarga dan masyarakat. Kiyai Badrun menegaskan bahwa upaya pencegahan harus dilakukan sejak dini, dengan memberikan edukasi yang tepat kepada generasi muda tentang bahaya narkoba dan pentingnya memilih lingkungan pergaulan yang baik.
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan
Kiyai Badrun juga membahas beberapa langkah yang dapat diambil oleh masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi bahaya judi online dan narkoba. Pertama, meningkatkan pengawasan dan perhatian orang tua terhadap aktivitas anak-anak mereka, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Kedua, memperkuat pendidikan agama dan moral sebagai benteng pertahanan diri. Ketiga, melibatkan tokoh masyarakat dan lembaga keagamaan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya judi online dan narkoba.
Selain itu, beliau juga mengajak para jamaah untuk aktif dalam melaporkan jika menemukan kasus-kasus penularan narkoba atau melakukan praktik judi online di lingkungan mereka. “Kita harus berani bertindak dan tidak diam saja melihat kemaksiatan yang terjadi di sekitar kita. Kebersamaan dan kepedulian kita adalah kunci utama dalam menanggulangi masalah ini,” tegas Kiyai Badrun.
Dengan adanya kegiatan seperti TURBA ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan bahaya yang mengintai dan lebih waspada serta proaktif dalam menjaga lingkungan mereka dari ancaman perjudian online dan narkoba. Semangat Muharram yang diusung dalam tausiyah ini diharapkan menjadi pemacu bagi setiap individu untuk terus memperbaiki diri dan lingkungan, serta menjauhkan diri dari segala bentuk kemaksiatan yang dapat merusak tatanan kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar