Kajian Rutin MT Baiturrohim Batang Margomulyo: Mengupas Pemberdayaan Wakaf


Margomulyo – Jumat, 13 Desember 2024, Majelis Taklim (MT) Baiturrohim Batang Margomulyo kembali menggelar kajian rutin yang berlangsung pada Jumat, 13 Desember 2024. Bertempat di Masjid Baiturrohim Batang Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, kegiatan ini dimulai pukul 20.00 WIB hingga 22.00 WIB dan dihadiri oleh seluruh anggota majelis taklim dengan antusiasme tinggi.

Dalam kajian kali ini, puncak acara diisi dengan tausiyah bertemakan “Pemberdayaan Wakaf” yang disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo, Kiai Badrun. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya wakaf sebagai instrumen ekonomi umat yang tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga memiliki manfaat besar bagi kesejahteraan sosial.

“Kita harus memahami bahwa wakaf bukan sekadar amal jariyah, tetapi juga aset produktif yang jika dikelola dengan baik dapat menjadi pilar ekonomi umat Islam,” ujar Kiai Badrun dalam ceramahnya.

Beliau juga menyoroti perlunya edukasi dan strategi pengelolaan wakaf agar aset yang telah diwakafkan dapat berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan ekonomi.

Para peserta yang hadir tampak antusias mengikuti kajian ini, dengan sesi diskusi yang interaktif dan penuh semangat. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan seputar regulasi pengelolaan wakaf serta bagaimana optimalisasi aset wakaf di tingkat lokal agar lebih bermanfaat bagi masyarakat Margomulyo.

Kegiatan kajian rutin MT Baiturrohim Batang Margomulyo ini menjadi momentum penting dalam memperkaya wawasan keislaman serta membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pengelolaan wakaf yang profesional dan berdaya guna bagi umat. Kajian ini ditutup dengan doa bersama, berharap agar ilmu yang diperoleh dapat membawa manfaat dan keberkahan bagi seluruh peserta serta masyarakat luas.

Share:

Lailatul Ijtima' Mujahadah di Margomulyo: Memperkuat Spirit Perjuangan Nahdlatul Ulama



Margomulyo – Ahad 09 februari 2025. Semangat kebersamaan dan perjuangan dalam mengembangkan Nahdlatul Ulama (NU) kembali diteguhkan dalam kegiatan Lailatul Ijtima’ Mujahadah yang diselenggarakan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Margomulyo. Acara yang berlangsung pada Ahad malam (9/2/2025) atau bertepatan dengan 11 Sya’ban 1446 H ini digelar di Aula Gedung MWCNU, Dusun Jerukgulung, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro.


Kegiatan yang dimulai pukul 20.00 WIB ini dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus MWCNU Margomulyo beserta pengurus ranting NU dari berbagai desa di wilayah Margomulyo. Momentum ini menjadi ajang silaturahmi serta konsolidasi bagi para kader NU dalam memperkuat perjuangan organisasi di tingkat akar rumput.


Refleksi Perjuangan NU di Margomulyo


Dalam tausiah yang disampaikan oleh K. Badrun Sulaiman, Ketua MWCNU Margomulyo, berbagai hal penting terkait perjalanan dan progres perjuangan Nahdlatul Ulama di wilayah Margomulyo menjadi sorotan utama.


“NU di Margomulyo terus berkembang berkat kebersamaan, keikhlasan, dan komitmen seluruh pengurus serta warga Nahdliyin. Kita harus memastikan perjuangan ini tetap berjalan di jalur yang benar dan memberi manfaat bagi umat,” ujar K. Badrun Sulaiman dalam ceramahnya.


Beliau juga menekankan pentingnya menjaga kekompakan serta memperkuat peran NU dalam berbagai bidang, baik dalam pendidikan, dakwah, maupun sosial kemasyarakatan. Dengan berbagai tantangan zaman yang semakin kompleks, NU di tingkat lokal diharapkan terus adaptif tanpa meninggalkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah.


Para peserta yang hadir tampak antusias menyimak tausiah tersebut, mengingat perjuangan NU di daerah memang membutuhkan sinergi yang kuat antara ulama, pengurus, dan masyarakat.


Doa Bersama untuk Keberkahan Perjuangan

Sebagai penutup acara, K. Rosyidi selaku Rais Syuriyah MWCNU Margomulyo memimpin doa bersama, memohon keberkahan serta kekuatan bagi para pengurus dan warga NU dalam menjalankan amanah perjuangan. Suasana khidmat dan penuh kekhusyukan terasa saat lantunan doa dipanjatkan, mencerminkan kebersatuan hati dalam meneguhkan langkah ke depan.


Kegiatan Lailatul Ijtima’ Mujahadah ini menjadi bukti nyata bahwa NU di Margomulyo terus berkomitmen menjaga nilai-nilai perjuangan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. Dengan kekompakan yang terjaga, diharapkan peran NU di masyarakat semakin kuat dan memberikan manfaat yang lebih luas.


Memperkokoh Peran NU di Masyarakat

Selain membahas perkembangan dan tantangan NU di Margomulyo, K. Badrun Sulaiman juga menyoroti peran penting organisasi dalam kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat. Ia menekankan bahwa NU tidak hanya menjadi wadah keislaman, tetapi juga pilar utama dalam membangun solidaritas dan kesejahteraan umat.


“NU harus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam urusan keagamaan, tetapi juga dalam bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Kita harus bisa memberikan manfaat nyata bagi umat, sesuai dengan prinsip khidmah Nahdlatul Ulama,” ungkapnya.


Dalam kesempatan tersebut, K. Badrun Sulaiman juga mengajak seluruh pengurus ranting NU untuk terus menghidupkan kegiatan keagamaan di wilayah masing-masing. Pengajian rutin, mujahadah, serta pembinaan keislaman bagi generasi muda menjadi agenda prioritas yang harus terus diperkuat.


Sinergi dan Konsolidasi Antar Pengurus

Kegiatan Lailatul Ijtima’ Mujahadah kali ini juga menjadi momentum untuk mempererat sinergi antar pengurus MWCNU dan ranting-ranting di bawahnya. Melalui forum ini, berbagai program dan rencana ke depan dibahas untuk memastikan NU di Margomulyo tetap berkembang dan memberikan kontribusi maksimal bagi masyarakat.


Beberapa hal yang menjadi pembahasan dalam pertemuan ini antara lain penguatan kaderisasi, pengembangan lembaga pendidikan NU, serta optimalisasi peran sosial dalam membantu warga yang membutuhkan. Dengan adanya koordinasi yang baik antar pengurus, diharapkan NU di Margomulyo semakin solid dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.


Harapan dan Komitmen Bersama

Ketua Panitia Lailatul Ijtima’, Sholeh, mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi tradisi yang semakin kuat.


“Kami berharap semangat kebersamaan ini tetap terjaga, dan seluruh pengurus bisa terus berkontribusi sesuai dengan bidang masing-masing. NU bukan hanya organisasi, tetapi juga wadah perjuangan yang harus kita rawat bersama,” ujarnya.


Sementara itu, beberapa pengurus ranting yang hadir juga mengungkapkan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. K. Sareh, salah satu peserta dari ranting NU Desa Sumberjo, menyampaikan bahwa pertemuan seperti ini sangat penting untuk menjaga kekompakan dan memperjelas arah perjuangan NU di tingkat desa.


“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat, karena selain mendapatkan ilmu dan motivasi, kita juga bisa bertukar pikiran mengenai tantangan yang dihadapi di masing-masing ranting,” tuturnya.


Dengan semangat kebersamaan yang semakin erat, NU di Margomulyo diharapkan semakin berkembang dan mampu menghadirkan manfaat yang luas bagi umat. Konsistensi dalam menggelar forum-forum keagamaan seperti Lailatul Ijtima’ Mujahadah menjadi bukti bahwa NU tetap berpegang teguh pada prinsip perjuangan dalam menjaga keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.


Share:

Pengajian Rutin Malam Kamis Kliwon di Masjid At-Thohir Pluntu Bahas Keutamaan Bulan Sya’ban


Margomulyo – Tradisi pengajian rutin malam Kamis Kliwon terus dijaga oleh masyarakat Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo. Pada Rabu malam (12/2/2025), puluhan jamaah memadati Masjid At-Thohir Pluntu untuk mengikuti majelis ilmu yang digelar mulai pukul 20.00 WIB hingga selesai.


Kegiatan ini dihadiri oleh jamaah masjid dan warga sekitar yang antusias menyimak tausiah yang disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo, K. Badrun Sulaiman. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya memanfaatkan bulan Sya’ban sebagai momentum meningkatkan ibadah dan persiapan menuju bulan suci Ramadan.


“Bulan Sya’ban adalah waktu yang mulia, di mana amalan kita diangkat kepada Allah SWT. Oleh karena itu, hendaknya kita memperbanyak ibadah, memperbaiki diri, dan memperkuat hubungan dengan sesama,” tutur K. Badrun dalam tausiah yang disampaikan dengan penuh hikmah.


Para jamaah tampak khusyuk menyimak setiap pesan yang disampaikan, mencerminkan betapa pengajian ini tidak sekadar tradisi, tetapi juga sarana memperdalam ilmu agama dan mempererat ukhuwah Islamiyah.


Acara pengajian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Wakil Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Margomulyo. Suasana haru dan kekhusyukan begitu terasa ketika doa-doa dipanjatkan, mengharap keberkahan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan.


Pengajian rutin ini menjadi salah satu wujud nyata semangat kebersamaan dan kecintaan masyarakat terhadap ilmu agama. Dengan konsistensi dalam menggelar kegiatan keagamaan seperti ini, diharapkan nilai-nilai Islam semakin tertanam dalam kehidupan sehari-hari warga Sumberjo.

Pengajian rutin malam Kamis Kliwon di Masjid At-Thohir Pluntu bukan sekadar acara seremonial, tetapi telah menjadi tradisi turun-temurun yang diwarisi oleh masyarakat Desa Sumberjo. Kegiatan ini selalu mendapat sambutan hangat dari warga sekitar, terbukti dari antusiasme jamaah yang hadir setiap penyelenggaraan.


Menurut salah satu jamaah, Mbah Nari (52), pengajian ini menjadi sarana penting bagi warga untuk terus mendapatkan pencerahan ilmu agama.


“Kami merasa sangat terbantu dengan pengajian ini. Tidak hanya menambah wawasan keislaman, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga. Terlebih dengan pembahasan bulan Sya’ban tadi malam, kami jadi lebih paham bagaimana mempersiapkan diri menyambut Ramadan,” ujarnya.


Selain itu, pengajian ini juga memberikan dampak positif bagi generasi muda. Banyak remaja dan pemuda desa yang ikut hadir, menunjukkan minat mereka dalam mendalami ilmu agama. Hal ini sejalan dengan harapan para tokoh agama agar nilai-nilai Islam tetap terjaga dan terus diwariskan kepada generasi berikutnya.


K. Badrun Sulaiman dalam tausiah malam itu juga menekankan bahwa bulan Sya’ban merupakan kesempatan emas untuk memperbanyak amal saleh, seperti membaca Al-Qur'an, memperbanyak istighfar, serta meningkatkan ibadah puasa sunnah.


"Banyak hadits yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Ini adalah bentuk persiapan rohani sebelum memasuki Ramadan," terang beliau.


Harapan ke Depan

Dengan semakin besarnya animo masyarakat terhadap kegiatan pengajian ini, panitia berharap agar tradisi ini tetap lestari dan semakin berkembang. Ketua Takmir Masjid At-Thohir Pluntu, Sigit, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan kualitas kegiatan dengan menghadirkan pemateri-pemateri yang kompeten.


"Kami ingin pengajian ini tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi benar-benar membawa manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Insya Allah, ke depan akan ada pembahasan tematik yang lebih mendalam, sesuai kebutuhan jamaah," ungkapnya.


Semangat menjaga tradisi keislaman ini mencerminkan kuatnya rasa kebersamaan dan kecintaan masyarakat terhadap ilmu agama. Dengan pengajian yang terus berjalan, diharapkan Desa Sumberjo semakin berkah, penuh kedamaian, serta masyarakatnya semakin bertakwa.

Share:

Rakord & Evaluasi Pengurus Dewan Daerah MUI Kecamatan Margomulyo Bahas Persiapan Ramadan


Margomulyo – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pengurus pada Senin, 3 Februari 2025, bertempat di Aula Kantor Urusan Agama (KUA) Margomulyo. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 14.30 WIB ini dihadiri oleh para pengurus MUI serta tokoh agama setempat.

Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris MUI Kecamatan Margomulyo, Syaifudin, yang bertindak sebagai Master of Ceremony (MC). Dalam suasana yang khidmat, kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi program kerja MUI serta membahas berbagai persiapan menyambut bulan suci Ramadan.

Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala KUA Margomulyo, Huda Afrianto, S.Ag. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya pembekalan bagi umat Islam dalam menyambut Ramadan agar dapat menjalankan ibadah dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Beliau juga mengingatkan para peserta mengenai empat golongan yang dicintai oleh surga, yaitu:

  1. Orang yang membaca Al-Qur'an.

  2. Orang yang menjaga lisan.

  3. Orang yang memberi makan kepada orang yang lapar.

  4. Orang yang berpuasa di bulan Ramadan.

Pesan ini disampaikan sebagai pengingat akan pentingnya memperkuat ibadah dan akhlak mulia, khususnya dalam menyambut bulan yang penuh berkah ini.

Selain itu, dalam pertemuan ini juga dibahas berbagai agenda keagamaan yang akan dilaksanakan oleh MUI Kecamatan Margomulyo selama bulan Ramadan, termasuk program dakwah, kajian keislaman, serta kegiatan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua MUI Kecamatan Margomulyo, Kiyai Badrun Sulaiman. Dalam kesempatan ini, beliau memaparkan beberapa progres kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan oleh MUI Kecamatan Margomulyo, antara lain:

  1. Penyerahan SK MUI Desa, Enam Desa Di Margomulyo.

  2. Pemasangan papan nama MUI Kecamatan Margomulyo.

  3. Pembuatan papan nama MUI di enam desa.

  4. Persiapan menyambut bulan Ramadan.

  5. Pembuatan akun resmi MUI Margomulyo di TikTok.

  6. Persiapan konten dakwah digital.

  7. Program Tadarus Ramadan via TikTok.

Selain pembahasan tersebut, rapat juga mencermati tantangan yang dihadapi dalam penyebaran dakwah digital, termasuk strategi untuk meningkatkan jangkauan dan efektivitas konten dakwah di media sosial. Para pengurus menyepakati perlunya pelatihan bagi tim media untuk memastikan kualitas dan relevansi materi yang disampaikan kepada masyarakat luas.

Di penghujung acara, para peserta rapat menyatakan komitmen untuk terus bersinergi dalam memajukan syiar Islam di Kecamatan Margomulyo. Dengan adanya langkah-langkah konkret yang telah direncanakan, diharapkan Ramadan tahun ini dapat menjadi momentum peningkatan kualitas ibadah, pemahaman keislaman, serta kepedulian sosial bagi seluruh umat Islam di wilayah tersebut.

Share:

MUIM TV

Jumlah Pengunjung

Popular Posts

Label