TURBA MUI Desa Ngelo: Peran NU dalam Menanggulangi Dampak Judi Online


Ngelo, 29 Juni 2024 - Kegiatan Tausiyah Rutin Bersama (TURBA) yang dipimpin oleh Bapak Kiyai Paniran, Ketua MUI Desa Ngelo, kembali digelar di Musholla Baitul Makmur, Dusun Tolu, Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo. Acara yang diinisiasi oleh Pengurus Ranting NU Ngelo ini berlangsung pada hari Sabtu, dimulai pukul 09.00 hingga selesai. TURBA merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap Sabtu terakhir di setiap bulan, dengan tujuan mempererat silaturahmi dan memperkuat pemahaman keagamaan di kalangan masyarakat Desa Ngelo.

Acara kali ini dihadiri oleh keluarga besar NU Ranting Ngelo beserta semua Badan Otonom, seperti Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser, IPNU, IPPNU, dan LazisNU. Turut hadir pula Kepala Desa Ngelo serta para Kepala Dusun dari lima Dusun yang ada di Desa Ngelo. Kehadiran para tokoh dan anggota masyarakat ini menunjukkan antusiasme dan komitmen bersama dalam mendukung kegiatan keagamaan dan sosial yang bermanfaat.

Tema penyuluhan yang diangkat pada TURBA kali ini adalah "Peran NU dalam Menanggulangi Dampak Judi Online." Dalam tausiyahnya, Bapak Kiyai Paniran menekankan pentingnya peran Nahdlatul Ulama dalam menghadapi dan menangani berbagai permasalahan sosial yang berkembang di masyarakat, salah satunya adalah maraknya judi online. Menurut beliau, judi online tidak hanya merusak moral individu, tetapi juga berdampak negatif pada keharmonisan keluarga dan stabilitas ekonomi masyarakat.

"Kita semua harus menyadari bahwa judi online adalah musuh bersama yang harus kita perangi. NU, sebagai organisasi keagamaan yang peduli terhadap kesejahteraan umat, memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya judi online. Selain itu, kita juga harus aktif memberikan dukungan dan solusi bagi mereka yang terjerat dalam praktik tersebut," ujar Kiyai Paniran dalam penyampaiannya.

Lebih lanjut, beliau mengajak seluruh hadirin untuk terus bersinergi dalam upaya preventif dan rehabilitatif, serta tidak segan melaporkan dan menindak tegas para pelaku judi online. Bapak Kiyai Paniran juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam mendidik dan membimbing anggota keluarga agar tidak terjerumus dalam perilaku negatif tersebut.

Acara TURBA ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiyai Paniran, memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT agar Desa Ngelo senantiasa dijauhkan dari segala bentuk kemaksiatan dan diberi kekuatan untuk terus berjuang menegakkan kebenaran dan kebaikan.

Dengan adanya kegiatan rutin seperti TURBA, diharapkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial di kalangan warga NU Ranting Ngelo semakin meningkat, serta mampu memberikan kontribusi positif dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial yang ada di masyarakat.


MUIMMedia

Share:

TURBA di Masjid Baiturrohman: Menguak Bahaya Judi Online, Membangun Kesadaran Masyarakat

 

Margomulyo, 28 Juni 2024Kegiatan Tausiyah Rutin Bersama (TURBA) yang diselenggarakan oleh Bapak Badrun, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo, telah sukses dilaksanakan di Masjid Baiturrohman, Tepus, Desa Margomulyo. Kegiatan ini diinisiasi oleh Takmir Masjid Baiturrohman dan berlangsung pada malam Sabtu Pahing, Jumat, 28 Juni 2024.

Turut hadir dalam acara tersebut seluruh warga Tepus, khususnya jamaah Majelis Taklim Tepus. Tema yang diangkat pada kajian kali ini adalah “Bahaya Judi Online dalam setiap Aspek Kehidupan Beragama dan Masyarakat”.

Dalam perayaannya, Kiyai Jumari, Ketua Takmir Masjid Baiturrohman, menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh warga atas dukungannya dalam menyelenggarakan acara rutin ini. “Saya sangat berterima kasih atas partisipasi dan antusiasme warga dalam mengikuti kajian rutin malam Sabtu Pahing. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan manfaat besar bagi kita semua,” ujarnya.

Kegiatan ini juga mendapat tanggapan positif dari para peserta. Abdul Ghofur, salah satu jamaah yang hadir, menyatakan harapannya agar penyuluhan ini dapat menyadarkan masyarakat akan dampak bahaya judi online. “Semoga dengan adanya penyuluhan ini, masyarakat bisa lebih memahami dan menghindari bahaya perjudian online yang merusak kehidupan beragama dan sosial kita,” kata Abdul Ghofur.

TURBA kali ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran agama, tetapi juga sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antarwarga. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat terus berjalan dan memberikan kontribusi positif bagi kehidupan beragama dan masyarakat di Desa Margomulyo.

Setelah doa bersama, Bapak Badrun sebagai narasumber utama dalam kegiatan TURBA tersebut, menyampaikan materi dengan penuh semangat dan berdampak terhadap maraknya judi online di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa judi online tidak hanya merusak tatanan ekonomi keluarga, tetapi juga merusak

"Judi online adalah ancaman nyata bagi kehidupan kita. Tidak hanya membuat orang menjadi malas bekerja, tetapi juga merusak hubungan sosial dan keharmonisan dalam rumah tangga. Kita harus bersama-sama berjuang melawan bahaya ini dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan agama," ungkap Bapak Badrun

Selama penyuluhan, Bapak Badrun juga memberikan beberapa tips praktis bagi warga untuk menghindari terjerumus dalam jeratan judi online. Diantaranya adalah dengan memperkuat keimanan, meningkatkan kegiatan positif di masyarakat, dan selalu mengingatkan sesama tentang bahaya perjudian.

Para peserta tampak sangat antusias dan interaktif, banyak dari mereka yang mengajukan pertanyaan serta berbagi pengalaman pribadi terkait dampak judi online. Dialog yang terbuka dan penuh keakraban ini menambah suasana kekeluargaan di antara warga Tepus.

Acara diakhiri dengan sesi ramah tamah dan santap malam bersama yang disediakan oleh panitia. Kehangatan dan kebersamaan yang tercipta selama acara menunjukkan betapa pentingnya kegiatan seperti TURBA ini dalam memperkuat tali silaturahmi dan kesadaran keberagaman di kalangan masyarakat.

Dengan berhasilnya kegiatan TURBA ini, diharapkan Masjid Baiturrohman terus menjadi pusat kegiatan keagamaan yang bermanfaat dan menjadi contoh bagi masjid-masjid lainnya. Kesadaran akan bahaya judi online yang telah disampaikan melalui kajian ini diharapkan mampu menekan angka perjudian dan memperkuat iman warga dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Tepus pun berharap kegiatan seperti ini dapat rutin diadakan dengan berbagai tema yang relevan dan mendidik, sehingga mampu menciptakan generasi yang lebih baik dan bertaqwa. Panitia juga mengajak seluruh warga untuk terus mendukung dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh masjid.

Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian yang tinggi, Masjid Baiturrohman dan seluruh warga Tepus optimis dapat membangun masyarakat yang lebih religius, harmonis, dan sejahtera.


MUIMedia
Share:

MUI Kecamatan Margomulyo Mengucapkan Selamat Merayakan Idul Adha 1445 H


MARGOMULYO - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1445 H yang jatuh pada tanggal 17 Juni 2024. Dalam momen yang penuh berkah ini, MUI Kecamatan Margomulyo berharap seluruh umat Islam dapat merayakannya dengan penuh kegembiraan, kekhusyukan, dan semangat berbagi.


Ketua MUI Kecamatan Margomulyo, Kiyai Badrun Sulaiman, menyampaikan pesan pentingnya mengambil hikmah dari peristiwa kurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. "Idul Adha adalah momentum untuk meneguhkan kembali nilai-nilai pengorbanan, keikhlasan, dan ketakwaan kepada Allah SWT. Semoga kita semua dapat meneladani keteguhan hati dan ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah SWT," ujarnya.


Beliau juga menekankan pentingnya semangat berbagi kepada sesama, terutama kepada mereka yang kurang mampu. "Mari kita manfaatkan momen Idul Adha ini untuk mempererat tali silaturahmi dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Dengan berkurban, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga memperkokoh ukhuwah Islamiyah," tambahnya.


MUI Kecamatan Margomulyo juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama melaksanakan rangkaian ibadah Idul Adha, termasuk saat penyembelihan hewan kurban. "Kesehatan dan keselamatan kita semua tetap menjadi prioritas. Mari kita laksanakan ibadah dengan tertib dan tetap mematuhi anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan," tutur Kiyai Badrun Sulaiman.

Seluruh jajaran MUI Kecamatan Margomulyo berharap, perayaan Idul Adha tahun ini dapat membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi seluruh umat Islam. "Selamat merayakan Idul Adha 1445 H. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah, dan berkah-Nya kepada kita semua," tutup Kiyai Badrun Sulaiman

---


MUI Kecamatan Margomulyo

Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur

Share:

Tausiyah Rutin Bersama (TURBA) MUI Kecamatan Margomulyo di Rutinan Muslimat NU Kaligede

 

MARGOMULYO – Ahad, 16 Juli 2024, Masjid Al-Amin Kaligede menjadi saksi bisu semangat kebersamaan warga NU Dusun Kaligede dalam kegiatan TURBA (Tausiyah Rutin Bersama) yang diinisiasi oleh Muslimat NU Kaligede. Acara yang dipenuhi oleh para Muslimat NU ini berlangsung dengan penuh antusiasme dan khidmat.


Kegiatan yang dimulai sejak pagi ini menghadirkan Bapak Kiyai Badrun, Ketua MUI Kecamatan Margomulyo, sebagai pemateri utama. Dalam tausiyahnya, beliau mengangkat tema yang sangat relevan dan menyentuh, yaitu "Spirit Kurban dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat". 


Kiyai Badrun menjelaskan, "Kurban bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga sarana untuk memperkuat solidaritas sosial dan memberdayakan ekonomi umat. Melalui semangat kurban, kita bisa belajar tentang pentingnya berbagi dan berkorban untuk kepentingan bersama."


Dalam sesi penyuluhan, Kiyai Badrun juga menyampaikan berbagai strategi pemberdayaan ekonomi umat yang dapat diimplementasikan oleh masyarakat Kaligede, khususnya Muslimat NU. Beliau mengajak para hadirin untuk mengembangkan keterampilan ekonomi yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan lingkungan sekitar.


Salah satu warga yang hadir, Ibu Supriyani, mengungkapkan rasa syukurnya atas kegiatan ini. "Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat. Kami jadi lebih memahami makna kurban dan bagaimana bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam aspek ekonomi."


Selain membahas spirit kurban dalam pemberdayaan ekonomi umat, Kiyai Badrun juga memaparkan tentang keutamaan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijah. Beliau menjelaskan bahwa sepuluh hari ini adalah waktu yang sangat dicintai oleh Allah jika digunakan untuk beribadah. 


"Sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijah memiliki keutamaan yang luar biasa," ujar Kiyai Badrun. "Puasa satu hari di hari-hari tersebut dihitung seperti puasa selama satu tahun, dan Qiyamul Lail atau shalat malam di setiap malamnya dinilai seperti mendapatkan pahala Lailatul Qadar."


Kiyai Badrun mengajak seluruh Muslimat NU Kaligede untuk memanfaatkan waktu-waktu istimewa ini dengan memperbanyak ibadah, seperti puasa sunnah, shalat malam, dzikir, dan amal shalih lainnya. Menurut beliau, momentum ini adalah kesempatan emas bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih pahala yang berlipat ganda.


"Jangan sia-siakan kesempatan ini," pesan Kiyai Badrun. "Mari kita manfaatkan sepuluh hari pertama Dzulhijah ini dengan sebaik-baiknya. Selain berkurban, perbanyaklah ibadah-ibadah sunnah, agar kita semua mendapatkan keberkahan dan ridha Allah."


Para hadirin pun terlihat sangat terinspirasi dan bersemangat untuk mengamalkan nasihat yang disampaikan oleh Kiyai Badrun. Ibu Ani, salah satu anggota Muslimat NU, menyatakan bahwa dirinya merasa semakin termotivasi untuk meningkatkan ibadah di bulan Dzulhijah. "Saya jadi lebih memahami betapa berharganya sepuluh hari pertama Dzulhijah ini. Insya Allah, saya akan mencoba untuk berpuasa dan lebih banyak beribadah," ungkapnya.


Dengan paparan yang disampaikan oleh Kiyai Badrun, diharapkan semangat beribadah warga Kaligede, khususnya Muslimat NU, semakin meningkat. Kegiatan TURBA ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai sarana untuk memperdalam ilmu agama dan memperkuat keimanan.


Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiyai Badrun, memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan ibadah serta agar segala amal yang dilakukan diterima dan diberkahi. Para peserta pun pulang dengan hati yang tenang dan penuh semangat untuk mengamalkan apa yang telah mereka pelajari.


Semoga acara ini bisa menjadi inspirasi bagi kegiatan-kegiatan berikutnya dan semakin memperkokoh kebersamaan serta semangat beribadah di kalangan Muslimat NU Kaligede.



MUIMMedia

Share:

TURBA dan Pengajian Rutin di Masjid At-tohir Pluntu Sumberjo, Margomulyo: Menggali Keutamaan Sepuluh Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah


Margomulyo - Pada hari Rabu malam Kamis legi, tanggal 12 Juni 2024, Masjid At-tohir Pluntu Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo, menjadi saksi keberlangsungan acara TURBA dan pengajian rutin yang menghadirkan kehangatan spiritual dalam komunitas muslim setempat. Kegiatan ini dihadiri oleh warga dusun Pluntu Sumberjo, khususnya jama'ah masjid At-tohir, MUSLIMAT, dan Fatayat NU ranting Sumberjo, serta dihormati dengan kehadiran tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.


Tausiyah pengajian malam itu disampaikan dengan penuh hikmah oleh Kiyai Badrun Sulaiman, Ketua MUI Kecamatan Margomulyo. Beliau membagikan pengetahuan tentang keutamaan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, tema kajian yang diangkat pada malam tersebut. Dengan penuh kelembutan dan kebijaksanaan, Pak Kiyai Badrun Sulaiman mengajak jama'ah untuk merenungkan pentingnya memperbanyak amal ibadah dan istighfar di dalam periode istimewa ini.


Acara tersebut merupakan inisiatif dari Pengurus Takmir Masjid At-tohir yang telah berkomitmen untuk menjalankan pengajian rutin sebagai sarana memperkokoh keimanan dan meningkatkan pemahaman agama di tengah masyarakat. Dalam rangkaian kegiatan yang diadakan oleh masjid setempat, TURBA dan pengajian rutin menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh jama'ah yang haus akan kebaikan dan pengetahuan agama.


Selain memberikan wawasan keagamaan yang berharga, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan memperkuat ikatan sosial antarwarga. Kebersamaan terasa begitu kental, terlihat dari semangat berbagi dan saling mendukung antara warga dusun Pluntu Sumberjo yang hadir. Tidak hanya itu, kehadiran tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat memberikan inspirasi dan semangat yang lebih besar dalam menjalankan agama dan berkontribusi untuk kemajuan masyarakat.


Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata dari semangat kebersamaan dan kemandirian komunitas muslim di desa Sumberjo. Dengan melibatkan MUSLIMAT dan Fatayat NU ranting Sumberjo, peran perempuan dalam pengembangan spiritual dan sosial masyarakat semakin diperkuat. Keikutsertaan mereka dalam acara ini merupakan bentuk kontribusi nyata dalam membangun kehidupan beragama yang harmonis dan inklusif.


Turut hadirnya jama'ah dari berbagai latar belakang dan usia menunjukkan betapa pentingnya kegiatan ini dalam memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat. Acara ini memberikan ruang bagi setiap individu untuk memperdalam pemahaman agama dan memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta melalui pengajaran yang mendalam dan kualitas yang terjaga.


Diharapkan, kegiatan TURBA dan pengajian rutin di Masjid At-tohir Pluntu Sumberjo dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi masjid-masjid lainnya dalam melibatkan masyarakat dalam kegiatan keagamaan yang bermanfaat. Semoga keutamaan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah dapat menjadi pendorong bagi jama'ah untuk meningkatkan kualitas ibadah dan semakin dekat dengan Allah SWT.


Kontributor: Aries
Editor: MUIMMedia
Share:

Pemberdayaan Ekonomi Umat dalam Menguatkan Himmah dalam Mempelajari Al-Qur'an di Usia Senja


Pada Hari Ahad, tanggal 9 Juni 2024, Muslimat NU Ranting Ngelo Kecamatan Margomulyo menyelenggarakan acara Ngaji Rutin yang kali ini menghadirkan pemateri dari MUI Margomulyo, yaitu Bapak Kiyai Paniran, yang membahas pentingnya pemberdayaan ekonomi umat dalam menguatkan himmah (cita-cita) dalam mempelajari dan memahami Al-Qur'an di usia senja.


Dalam sambutannya, Bapak Kiyai Paniran menjelaskan bahwa pemberdayaan ekonomi umat memiliki peran yang sangat penting dalam menopang kehidupan umat, terutama dalam mendukung proses pembelajaran Al-Qur'an di usia senja. Beliau menekankan bahwa dengan ekonomi yang kuat, umat dapat lebih fokus dan memiliki kemampuan untuk mendalami serta memahami Al-Qur'an dengan lebih baik.


Acara yang diadakan di Muslimat NU Ranting Ngelo ini merupakan bagian dari program TURBA (Tausiyah Rutin Bersama) MUI Margomulyo yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan motivasi kepada umat, khususnya para lansia, untuk tetap semangat dalam mempelajari dan memahami Al-Qur'an.


Dalam kesempatan tersebut, Bapak Kiyai Paniran juga menyampaikan bahwa pemberdayaan ekonomi umat tidak hanya sebatas soal mencari penghasilan, namun juga meliputi bagaimana umat dapat mengelola dan menggunakan penghasilan tersebut secara bijaksana sesuai dengan ajaran agama.


Acara Ngaji Rutin Muslimat NU Ranting Ngelo Kecamatan Margomulyo ini dihadiri oleh puluhan lansia yang antusias untuk mengikuti tausiyah dari Bapak Kiyai Paniran. Mereka menyimak dengan seksama setiap penjelasan yang diberikan, serta bertanya langsung untuk memperdalam pemahaman mereka tentang pentingnya pemberdayaan ekonomi dalam memperkuat himmah dalam mempelajari Al-Qur'an di usia senja.


Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan umat dapat semakin termotivasi untuk terus belajar dan memahami Al-Qur'an, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan lebih baik lagi.


Tim MUIMMedia

Share:

TURBA MUI Margomulyo: Menjaga Keluarga dari Bahaya Narkoba

 

Pada Hari Ahad, tanggal 9 Juni 2024, momentum Lailatul Ijtima' NU Ranting Meduri Kecamatan Margomulyo menghadirkan kegiatan yang tak hanya menginspirasi, tetapi juga memberi pemahaman mendalam. Salah satu kegiatan yang menjadi sorotan adalah TURBA MUI Margomulyo yang mengambil tema "Pentingnya Menjaga Keluarga dari Bahaya Narkoba untuk Menyelamatkan Generasi di Masa Kini dan Mendatang."


Acara ini dimeriahkan oleh kehadiran Bapak Eko Sunarno, Bendahara Umum MUI Margomulyo, sebagai pemateri utama. Beliau memberikan pemahaman yang sangat penting tentang bahaya narkoba yang mengintai keluarga kita. Bahwa menjaga keluarga dari bahaya narkoba bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh anggota masyarakat.


Bapak Eko Sunarno menggarisbawahi bahwa peran aktif keluarga dalam memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba kepada anak-anak sangatlah krusial. Hal ini sejalan dengan upaya bersama untuk melindungi generasi penerus dari ancaman yang semakin merajalela ini.


Kegiatan TURBA MUI Margomulyo ini bukan hanya sekadar ajang diskusi, tetapi juga sebagai bentuk nyata perhatian MUI Margomulyo terhadap kondisi sosial masyarakat. Melalui pemahaman yang disampaikan dalam acara ini, diharapkan masyarakat semakin peduli dan siap berperan aktif dalam menjaga keluarga dari bahaya narkoba.


Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan akan lahir kesadaran kolektif yang kuat untuk menyelamatkan generasi penerus dari dampak negatif narkoba. Selain itu, semangat kebersamaan dan gotong royong dalam mengatasi masalah sosial juga semakin terbentuk.


MUIMedia

Share:

Pentingnya Pemberdayaan Ekonomi Umat dalam Menangkal Radikalisme dan Aliran Sempalan


Margomulyo, Ahad, 09 Juni 2024 - Dalam acara Lailatul Ijtima' yang digelar oleh NU Ranting Meduri Kecamatan Margomulyo, Ustadz Syaifuddin yang lebih dikenal dengan panggilan akrabnya, Mbah Jenggot, memberikan materi yang mendalam mengenai pentingnya pemberdayaan ekonomi umat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Turun ke Bawah (TURBA) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Margomulyo yang bertujuan untuk memperkuat kemandirian ekonomi umat serta menangkal radikalisme dan aliran sempalan di masyarakat.


Dalam kesempatan tersebut, Mbah Jenggot, yang membidangi Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Margomulyo, menyampaikan betapa krusialnya peran ekonomi dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial. Menurutnya, dengan meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat, potensi munculnya radikalisme dan aliran sempalan dapat diminimalisir. "Ketika masyarakat memiliki kesejahteraan yang baik, mereka cenderung lebih fokus pada hal-hal positif dan tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham yang menyimpang," ujarnya.


Lebih lanjut, Mbah Jenggot menjelaskan berbagai strategi pemberdayaan ekonomi yang dapat diterapkan di tingkat akar rumput. Ia menekankan pentingnya pengembangan keterampilan usaha, akses permodalan, dan pembentukan koperasi-koperasi kecil yang dapat menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. "Kita harus membangun sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, ulama, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang kuat dan berkelanjutan," tambahnya.


Acara Lailatul Ijtima' yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat ini berlangsung dengan penuh antusiasme. Para peserta terlihat aktif berpartisipasi dalam sesi diskusi, menunjukkan betapa relevannya tema yang diangkat dengan kondisi masyarakat saat ini. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan penguatan ukhuwah Islamiyah antar warga NU Ranting Meduri.


Mbah Jenggot menutup pemaparannya dengan mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun ekonomi umat yang tangguh. "Dengan ekonomi yang kuat, kita dapat menghadapi berbagai tantangan zaman, termasuk radikalisme dan aliran sempalan. Mari kita berdayakan diri kita, keluarga kita, dan komunitas kita untuk masa depan yang lebih baik," pungkasnya.


Kegiatan TURBA MUI Margomulyo ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pemberdayaan ekonomi umat dan penanggulangan radikalisme serta aliran sempalan. Dengan semangat gotong-royong dan kebersamaan, cita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, aman, dan damai bukanlah hal yang mustahil.


Reporter: Tim MUIMMedia

Share:

Ustadz Syaifudin: Meneguhkan Kerukunan Antar Umat Beragama di TURBA MUI Margomulyo



Margomulyo, 26 Juni 2024 – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo kembali menggelar Turba (Turun ke Bawah) untuk mempererat silaturahmi dan mempromosikan pentingnya kerukunan antar umat beragama. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, bertempat di MT Al-Hidayah, Kalimojo, Margomulyo.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Syaifudin, yang juga menjabat sebagai Sekretaris MUI Margomulyo, hadir sebagai pemateri utama. Dengan tema "Pentingnya Kerukunan Antar Umat Beragama", acara ini dihadiri oleh masyarakat setempat yang antusias mendengarkan materi yang disampaikan.


Ustadz Syaifudin memulai paparannya dengan menekankan bahwa kerukunan antar umat beragama merupakan pilar penting dalam menjaga stabilitas sosial dan perdamaian. "Di tengah keragaman agama yang ada, kita harus mampu hidup berdampingan dengan penuh toleransi dan saling menghormati," ujarnya.


Lebih lanjut, Ustadz Syaifudin menjelaskan bahwa toleransi bukan hanya tentang menerima perbedaan, tetapi juga memahami dan menghargai keyakinan orang lain. Ia menekankan pentingnya dialog antar umat beragama sebagai cara efektif untuk menghindari kesalahpahaman dan konflik. "Dialog yang konstruktif dapat menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antar komunitas agama, sehingga tercipta suasana harmonis yang bermanfaat bagi semua pihak," tambahnya.


Tidak hanya menyampaikan materi, Ustadz Syaifudin juga memberikan contoh-contoh nyata dari kerukunan yang telah terjalin di masyarakat Margomulyo. Ia mengapresiasi inisiatif warga dalam mengadakan berbagai kegiatan bersama, seperti gotong royong dan perayaan hari besar keagamaan yang melibatkan semua pihak. "Hal-hal sederhana seperti ini sangat berarti dan menjadi bukti nyata bahwa kerukunan itu bisa dicapai dengan kesadaran dan kemauan bersama," katanya.


Kegiatan Turba ini juga diwarnai dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Peserta dengan antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar cara menghadapi perbedaan agama dalam kehidupan sehari-hari. Ustadz Syaifudin dengan sabar memberikan penjelasan dan solusi praktis, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari peserta.


Menutup acara, Ustadz Syaifudin mengajak seluruh peserta untuk terus memelihara dan meningkatkan kerukunan antar umat beragama. "Mari kita jadikan kerukunan sebagai landasan dalam setiap aktivitas kita, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkasnya.


Kegiatan Turba ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk semakin mempererat hubungan antar umat beragama di Kecamatan Margomulyo dan sekitarnya, serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam menciptakan kerukunan yang harmonis dan berkelanjutan.


Dengan adanya kegiatan semacam ini, MUI Margomulyo menunjukkan komitmennya dalam menciptakan masyarakat yang rukun, damai, dan sejahtera. Kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk nyata dari peran ulama dalam membimbing dan memberikan pencerahan kepada umat di tengah dinamika kehidupan yang semakin kompleks.


MUIMMedia

Share:

TURBA MUI Kecamatan Margomulyo: Menjaga Hubungan yang Baik dengan Allah SWT dan Sesama Manusia


Margomulyo, 20 Mei 2024 - MUI Kecamatan Margomulyo, Ustadz Syaifudin, Sekretaris MUI, menggelar kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan (Bingluh) di bidang Kerukunan Antar Umat Beragama (KUB). Kegiatan ini berlangsung di gedung PAUD Nuri, Dusun Kalimojo, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo. 


Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB dan berakhir hingga sore hari tersebut dihadiri oleh seluruh anggota Majelis Taklim (MT) Al-Barokah Kalimojo, para tokoh masyarakat, Ibu Kepala Desa Margomulyo, serta Ibu RT 1 dan RT 3. Dengan tema "Menjaga Hubungan yang Baik dengan Allah SWT dan Sesama Manusia," kegiatan ini mendapat sambutan hangat dan antusiasme yang tinggi dari para peserta.


Dalam penyampaiannya, Ustadz Syaifudin menekankan pentingnya menjaga hubungan yang harmonis baik dengan Sang Pencipta maupun dengan sesama manusia. “Menjaga hubungan dengan Allah SWT melalui ibadah yang khusyuk dan ikhlas merupakan kunci ketenangan jiwa dan keberkahan hidup. Namun, hubungan yang baik dengan sesama manusia juga tidak kalah pentingnya, karena kita hidup dalam masyarakat yang saling membutuhkan satu sama lain,” ujar Ustadz Syaifudin.


Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa kerukunan antar umat beragama merupakan salah satu pilar penting dalam membangun masyarakat yang damai dan sejahtera. “Perbedaan agama dan keyakinan tidak boleh menjadi penghalang bagi kita untuk hidup berdampingan secara harmonis. Justru, melalui toleransi dan saling menghargai, kita dapat memperkuat ikatan sosial dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua,” tambahnya.


Acara Bingluh ini juga diisi dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman seputar tantangan dalam menjaga hubungan antar umat beragama di lingkungan mereka. Diskusi yang berlangsung hangat tersebut menambah wawasan dan pemahaman para peserta tentang pentingnya toleransi dan kerukunan.


Ibu Kepala Desa Margomulyo yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan Bingluh ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Ustadz Syaifudin dan tim MUI Kecamatan Margomulyo atas penyelenggaraan kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Semoga dengan adanya Bingluh ini, masyarakat Desa Margomulyo dapat semakin memahami pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan Allah SWT dan sesama manusia, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.


Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Syaifudin, memohon keberkahan dan rahmat dari Allah SWT agar senantiasa diberikan kekuatan untuk menjaga hubungan yang baik dengan-Nya serta dengan sesama manusia. Para peserta pun pulang dengan hati yang tenang dan semangat baru untuk menerapkan nilai-nilai kerukunan dalam kehidupan sehari-hari. 


Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan masyarakat Kecamatan Margomulyo semakin kuat dalam menjaga kerukunan antar umat beragama, serta terus mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan dalam kehidupan bermasyarakat.


MUIMMedia
Share:

Kegiatan Naharul Ijtima' NU Geneng di Mushola Sunan Ampel: Mengukuhkan Peran NU dalam Dakwah dan Kebersamaan

Geneng, 9 Juni 2024 - NU Geneng kembali menyelenggarakan acara rutin yang berlangsung meriah di Mushola Sunan Ampel pada Ahad Pahing, pukul 09.00-11.45. Acara ini dihadiri oleh seluruh warga NU Geneng, tokoh masyarakat, tokoh agama, Ketua MUI Geneng, dan badan otonom NU seperti Muslimat NU, GP Ansor, Fatayat NU, IPNU, dan IPPNU.


Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara yang menghangatkan suasana pagi itu dengan penuh semangat. Selanjutnya, pembacaan Alqur'an menambah kekhusyukan dan keberkahan acara. Para hadirin kemudian bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya, sebagai bentuk penghormatan dan cinta tanah air.


Sesi Tahlil bersama yang dipimpin oleh Kiyai Sampin menciptakan suasana haru dan khidmat. Kiyai Sampin dengan hikmat membacakan doa-doa yang menyentuh hati seluruh hadirin.


Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan tuan rumah yang disampaikan oleh Kiyai Mukohar, Rois Syuriyah NU Geneng. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh hadirin dan menekankan pentingnya persatuan dan gotong royong dalam menjalankan setiap kegiatan dakwah NU.


Sambutan berikutnya disampaikan oleh Bapak Sakiman, Ketua LazisNU Ranting Geneng. Beliau memaparkan tentang peran Kaleng KOIN NU dalam menopang gerak dakwah NU di Desa Geneng. Menurutnya, program ini tidak hanya mendukung kegiatan dakwah tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan kepedulian antarwarga.


Kiyai Ihsan, Ketua Ranting NU Geneng, dalam sambutannya mengapresiasi semua peran warga NU dan seluruh badan otonom dalam mensukseskan kegiatan dakwah di Desa Geneng. Beliau menegaskan bahwa kebersamaan dan kerja keras seluruh elemen NU adalah kunci sukses dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.


Sebagai acara pamungkas, Mauidzoh Hasanah disampaikan oleh Kiyai Badrun Sulaiman, Ketua MUI Margomulyo. Dalam tausiyahnya, beliau membahas keutamaan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijah. "Hari yang amat disukai oleh Allah SWT adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijah. Barang siapa berpuasa di hari itu, seharinya mendapat imbalan pahala seperti puasa satu tahun, qiyamu lailnya di nilai seperti mendapatkan Lailatul Qodar" kata beliau. Selain memberikan tausiyah, Kiyai Badrun juga memberikan pembinaan kepada warga NU terkait pentingnya peran LAZISNU dan ketertiban dalam pelaporan keuangan.


Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan penuh makna. Kehadiran warga NU Geneng dan berbagai tokoh masyarakat serta agama menunjukkan betapa kuatnya ikatan dan komitmen dalam menjalankan dan mensukseskan setiap kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat dakwah dan kebersamaan di Desa Geneng. Acara ini tidak hanya mempererat silaturahmi tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya kontribusi setiap individu dalam mendukung program-program NU, terutama dalam bidang dakwah dan sosial.


MUIMMedia

Share:

MUIM TV

Jumlah Pengunjung

Popular Posts

Label