"Meniti Cahaya Nurani: Menggugah Kesadaran dari Bahaya yang Mengintai Generasi"

Bapak Eko Sunarno Bendahara Umum MUI Kecamatan Margomulyo

Margomulyo, 9 Agustus 2024 – Dalam suasana khidmat dan penuh kebersamaan, Pengajian Rutin Majelis Taklim (MT) Nurul Hidayah Kaligede Desa Meduri kembali digelar di Mushola Nurul Jannah pada hari Jumat, 9 Agustus 2024. Kegiatan ini diselenggarakan atas inisiatif pengurus MT Nurul Hidayah dan berlangsung mulai pukul 13.00 hingga selesai, dengan dihadiri oleh seluruh anggota MT, termasuk Ibu Kepala Dusun Kaligede, istri dari perangkat dusun RT, RW, serta para anggota Fatayat NU.

Pengajian kali ini menjadi istimewa dengan hadirnya Bapak Eko Sunarno, Bendahara Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo, sebagai pembicara utama. Dalam ceramahnya, beliau menyoroti berbagai isu penting yang tengah dihadapi masyarakat, dengan penekanan khusus pada dampak buruk pernikahan dini pada anak-anak.

Bapak Eko Sunarno menjelaskan bahwa pernikahan dini, selain melanggar hukum, juga memiliki dampak serius terhadap perkembangan fisik dan psikologis anak. “Anak-anak yang menikah di usia terlalu muda cenderung menghadapi berbagai masalah, mulai dari kesehatan reproduksi, rendahnya pendidikan, hingga ketidakstabilan emosional. Ini semua berdampak pada masa depan mereka dan kualitas generasi mendatang,” tegasnya.

Selain itu, beliau juga mengingatkan para jamaah tentang ancaman judi online dan peredaran narkoba yang semakin mengkhawatirkan. Dalam pandangannya, kedua hal ini tidak hanya merusak moralitas individu, tetapi juga menghancurkan tatanan sosial dan keagamaan. “Judi online dan narkoba adalah musuh bersama yang harus kita lawan dengan serius. Mereka tidak hanya merusak pelakunya, tetapi juga mempengaruhi lingkungan keluarga dan masyarakat secara luas,” ungkap Bapak Eko Sunarno.

Pengajian ini diharapkan dapat membuka mata masyarakat akan pentingnya menjaga anak-anak dari bahaya pernikahan dini, serta semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman judi online dan narkoba. Partisipasi aktif dari para ibu-ibu anggota MT, perangkat desa, dan anggota Fatayat NU menjadi bukti bahwa pengajian ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah upaya nyata untuk memperkuat ketahanan moral dan spiritual masyarakat Kaligede.

Acara berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme, diakhiri dengan doa bersama demi kebaikan dan keselamatan seluruh warga. Kehadiran tokoh-tokoh penting dan dukungan penuh dari masyarakat menjadi kekuatan tersendiri bagi keberlanjutan pengajian rutin ini, yang tidak hanya menjadi ajang menimba ilmu, tetapi juga membangun solidaritas sosial dalam menghadapi tantangan zaman.

Setelah Bapak Eko Sunarno menyampaikan ceramahnya yang menggugah kesadaran jamaah, diskusi terbuka pun dimulai. Para anggota Majelis Taklim (MT) dan tamu undangan yang hadir tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanya lebih dalam mengenai isu-isu yang telah disampaikan. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah bagaimana cara terbaik mencegah pernikahan dini di kalangan remaja, terutama di desa-desa yang sering kali terpengaruh oleh tradisi dan tekanan sosial.

Bapak Eko Sunarno menjawab dengan menekankan pentingnya pendidikan dan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak. “Orang tua harus menjadi teladan dan memberikan pemahaman yang benar tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak mereka. Selain itu, perlu ada upaya bersama dari tokoh masyarakat dan lembaga keagamaan untuk mengedukasi dan memberikan bimbingan kepada para remaja, agar mereka bisa mengambil keputusan yang bijak mengenai masa depan mereka,” paparnya.


Diskusi kemudian bergulir ke topik judi online dan narkoba, yang menurut para jamaah menjadi masalah yang semakin sulit dihindari, terutama di kalangan anak muda. Beberapa anggota Fatayat NU mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap maraknya akses mudah ke platform judi online, yang sering kali menjebak remaja dalam lingkaran kecanduan dan utang. Mereka juga menyoroti peran media sosial dalam menyebarluaskan konten-konten negatif yang mendorong penggunaan narkoba.


Menanggapi hal ini, Bapak Eko Sunarno menyerukan pentingnya pengawasan dan peran aktif keluarga dalam mengontrol penggunaan internet dan media sosial oleh anak-anak mereka. “Pengawasan ini bukan berarti membatasi kreativitas mereka, tetapi lebih kepada melindungi mereka dari pengaruh negatif yang merusak. Selain itu, masyarakat harus proaktif melaporkan kegiatan-kegiatan yang mencurigakan kepada pihak berwenang agar bisa segera ditangani,” jelasnya.


Kehadiran Ibu Kepala Dusun Kaligede dan perangkat dusun lainnya dalam pengajian ini juga memberikan sinyal positif bahwa pemerintah desa mendukung penuh upaya pencegahan dan penanggulangan masalah-masalah sosial tersebut. Mereka berjanji akan meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk MUI dan lembaga keagamaan lainnya, untuk mengadakan lebih banyak kegiatan edukatif dan preventif di desa.


Pada akhir acara, seluruh peserta pengajian bersama-sama merumuskan beberapa langkah konkret yang akan diambil sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini. Di antaranya adalah penguatan program bimbingan remaja yang akan digelar secara berkala, peningkatan sosialisasi bahaya pernikahan dini, judi online, dan narkoba, serta pendirian posko pengaduan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan atau informasi lebih lanjut terkait masalah-masalah tersebut.


Kegiatan pengajian ditutup dengan penuh harapan, bahwa melalui sinergi dan kerja sama yang kuat antara masyarakat, pemerintah desa, dan tokoh-tokoh agama, Desa Kaligede dapat menjadi benteng yang kokoh dalam melindungi generasi muda dari berbagai ancaman yang ada. Semangat kebersamaan dan kepedulian yang terbangun dalam pengajian ini diharapkan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan di masa mendatang.


MUIMMedia

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MUIM TV

Jumlah Pengunjung

Popular Posts

Label