Ngaji Rutin di Mushola Baitul Makmur Dusun Tolu: Kajian Malam Jum'at Pahing Membasuh Hati dan Jiwa


Ngelo, Kamis 21 Desember 2023, menjadi saksi kehangatan dalam acara Ngaji Rutin di Mushola Baitul Makmur Dusun Tolu, Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro. Kegiatan ini, yang merupakan Kajian Rutin Malam Jum'at Pahing, diadakan oleh para bapak-bapak warga Dusun Tolu dengan tujuan memperdalam pemahaman agama dan meningkatkan kualitas ibadah.

Baca Juga: "Syafari Dakwah Bersama Gus Huda": Kebersamaan dalam Sedekah Bumi di Makam Mbah Citro, Desa Ngelo Margomulyo Bojonegoro

Acara yang dipimpin oleh Kiyai Badrun Sulaiman, Ketua MUI dan Ketua MWCNU Margomulyo, sebagai Pengisi Kajian, menyentuh berbagai aspek kehidupan, dengan fokus pada penyempurnaan dalam pelaksanaan Wudhu'. Kiyai Badrun menekankan bahwa Wudhu' bukan hanya sebagai kewajiban sebelum sholat, tetapi juga sebagai sarana penyucian jiwa dan pembersih batin.

Baca Juga: "Syafari Dakwah Bersama" di Masjid At-Tohir, Dusun Pluntu, Desa Sumberjo: Mengokohkan Istiqomah dalam Ngaji Rutin

Dalam kajiannya, Kiyai Badrun Sulaiman mengajak para jama'ah untuk memahami setiap langkah dalam pelaksanaan Wudhu' secara mendalam. Ia menjelaskan bahwa kesempurnaan dalam Wudhu' dapat menciptakan konsentrasi yang lebih baik dalam melaksanakan sholat, sekaligus membersihkan hati dari berbagai ketegangan dan dosa.

Baca Juga: Musyawarah Pembentukan MUI Desa Sekecamatan Margomulyo: Sinergi Masyarakat dan Pemimpin Lokal

Hadir dalam acara ini juga beberapa tokoh masyarakat, antara lain Bapak Sutrisno, perangkat desa Ngelo, dan Kasun Dusun Tolu, Bapak Suparji. Keberadaan mereka menambah kehangatan dan keberagaman pandangan dalam berbagai diskusi keagamaan yang dilakukan setelah kajian.

Baca Juga: Do'a Bersama di Titik Nol Bendungan Karang Nongko: Awal Baru Pembangunan untuk Kesejahteraan Bersama

Para perangkat desa dan tokoh masyarakat menyambut baik kegiatan rutin ini, mengakui bahwa Ngaji Rutin di Mushola Baitul Makmur Dusun Tolu memiliki dampak positif pada kehidupan bermasyarakat di Dusun Tolu. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut untuk memberikan pemahaman agama yang lebih dalam kepada warga.

Baca Juga: ToT Penguatan Ekonomi, keuangan Syari'ah dan Kemasjidan Untuk Khotib SeKabupaten Tuban dan Bojonegoro

Kajian malam Jum'at Pahing ini, dengan suasana yang penuh keakraban dan kesungguhan, telah memperkaya spiritualitas masyarakat Dusun Tolu. Semoga kegiatan ini terus menjadi sumber inspirasi dan keberkahan bagi warga Dusun Tolu dan sekitarnya.

Share:

"Syafari Dakwah Bersama" di Masjid At-Tohir, Dusun Pluntu, Desa Sumberjo: Mengokohkan Istiqomah dalam Ngaji Rutin

Margomulyo, 20 Desember 2023* - Malam itu, Masjid At-Tohir di Dusun Pluntu, Desa Sumberjo, Margomulyo, Bojonegoro, menjadi saksi keharuan dan semangat kebersamaan dalam acara "Syafari Dakwah Bersama". Acara ini dihelat pada hari Rabu, 20 Desember 2023, sebagai bagian dari tradisi Ngaji Rutin Malem Kamis Legi, yang dihadiri oleh seluruh komponen warga desa.

Baca Juga:  "Syafari Dakwah Bersama Gus Huda": Kebersamaan dalam Sedekah Bumi di Makam Mbah Citro, Desa Ngelo Margomulyo Bojonegoro

Sebagai tamu kehormatan, Ketua MUI Margomulyo, Kiyai Badrun Sulaiman, memimpin acara sebagai penceramah utama. Beliau didampingi oleh Kiyai Sareh, Ketua Tanfidziyah Ranting NU Sumberjo, dan Kiyai Darmaji, Pengurus MUI Sumberjo, serta beberapa kiyai lainnya. Mereka hadir untuk memberikan bimbingan rohaniah dan mengokohkan semangat istiqomah dalam melaksanakan amalan kebaikan.

Baca Juga: Musyawarah Pembentukan MUI Desa Sekecamatan Margomulyo: Sinergi Masyarakat dan Pemimpin Lokal

Masjid yang penuh dengan lampu-lampu lembut dan aroma harum wangi kasturi menambah kekhidmatan acara. Warga desa berkumpul dengan hati yang penuh kekhusyukan, mengikuti tausyiah dari Kiyai Badrun Sulaiman yang dipenuhi dengan nasehat-nasehat berharga.

Baca Juga: Sedekah sebagai penyempurna sholat

Dalam kajiannya, Kiyai Badrun Sulaiman menyampaikan banyak hal, namun salah satu pesan utama adalah tentang pentingnya menjaga agar amalan kebaikan tetap istiqomah. "Amalan kebaikan yang kita lakukan perlu dijaga agar tetap konsisten dan tidak mudah tergoyahkan. Istiqomah adalah kunci keberhasilan dalam mengarungi kehidupan di dunia dan ahirat," ungkapnya dengan penuh kebijaksanaan.

Baca Juga: ToT Penguatan Ekonomi, keuangan Syari'ah dan Kemasjidan Untuk Khotib SeKabupaten Tuban dan Bojonegoro

Kiyai Sareh, dengan penuh kehangatan, menekankan pentingnya kebersamaan dalam menjalankan kewajiban keagamaan. "Ngaji rutin ini bukan hanya kegiatan individual, tetapi juga sebagai wujud kebersamaan kita sebagai umat Islam. Bersama-sama, kita saling menguatkan dan menjaga semangat beribadah," katanya.

Baca Juga: Do'a Bersama di Titik Nol Bendungan Karang Nongko: Awal Baru Pembangunan untuk Kesejahteraan Bersama

Setelah tausyiah, suasana semakin haru saat seluruh hadirin melanjutkan dengan doa bersama yang di pimpin oleh Kiyai Darmaji. Doa-doa yang dipanjatkan mengandung harapan untuk keluarga, desa, dan umat Islam secara keseluruhan. Kebersamaan malam itu menjadi memori yang tak terlupakan bagi warga Desa Sumberjo.

Baca Juga: Ngaji Rutin di Mushola Baitul Makmur Dusun Tolu: Kajian Malam Jum'at Pahing Membasuh Hati dan Jiwa

"Syafari Dakwah Bersama" di Masjid At-Tohir menjadi bukti nyata bahwa kegiatan keagamaan tidak hanya memperdalam spiritualitas, tetapi juga mempererat tali persaudaraan dan komitmen untuk terus menjaga istiqomah dalam menjalani kehidupan beragama.

Share:

Do'a Bersama di Titik Nol Bendungan Karang Nongko: Awal Baru Pembangunan untuk Kesejahteraan Bersama

 

(Pembacaan Do'a Di Pimpin Oleh Ketua MUI Margomulyo)

Ngelo, 19 Oktober 2023 - Pagi itu, Dusun Jipangulu Desa Ngelo dipenuhi semangat dan do'a yang tulus. Di tengah hamparan alam yang indah, tepat di Titik Nol Bendungan Karang Nongko, Pemkab Bojonegoro bersama masyarakat menyelenggarakan do'a bersama sebagai langkah awal membangun proyek besar yang akan memberikan dampak positif untuk kesejahteraan bersama.
Titik Nol yang dahulu dikenal sebagai Jatirogo, merupakan hutan yang sering digunakan oleh masyarakat sekitar untuk menggembala ternak. Namun, pada Hari Kamis, 19 Oktober 2023, titik ini menjadi saksi perubahan. Rangkaian acara dimulai dengan hadirnya Menteri PUPR, Bapak Basuki, dan Mensesneg Pratikno, yang memberikan makna lebih dalam terhadap acara tersebut.


Proyek pembangunan yang akan dimulai di titik ini menjadi harapan baru bagi masyarakat Bojonegoro. Pj Bupati Bojonegoro dan jajaran Forpimda Bojonegoro, Forpimcam Margomulyo, serta Forpimdes Ngelo turut hadir untuk memberikan dukungan penuh kepada perubahan positif yang akan terjadi.

Sebagai bagian dari acara, tokoh agama dan tokoh masyarakat turut meramaikan suasana. Mereka bersama-sama meresapi keindahan alam dan merenungkan makna kebersamaan dalam pembangunan. Titik Nol yang dulu menjadi hutan kini akan menjadi saksi bagi kemajuan yang akan diraih bersama.


Acara mencapai puncaknya saat Ketua MUI Kecamatan Margomulyo membacakan do'a bersama. Suara merdu dan khidmat mengalun di udara, menjadi ungkapan syukur dan harapan untuk kelancaran pembangunan yang akan dimulai. Do'a itu membawa pesan kebersamaan, keadilan, dan kesuksesan untuk seluruh masyarakat Bojonegoro.

Menteri PUPR, Bapak Basuki, dalam sambutannya menyampaikan, "Proyek ini bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tapi juga membangun hubungan emosional dengan masyarakat. Mari bersama-sama menjaga dan memanfaatkan hasil pembangunan ini untuk kebaikan bersama."


Do'a bersama di Titik Nol Bendungan Karang Nongko tidak hanya menjadi awal pembangunan fisik, tetapi juga membangun semangat gotong royong dan persatuan di kalangan masyarakat. Semoga proyek ini menjadi tonggak keberhasilan dan membawa kesejahteraan bagi seluruh warga Bojonegoro.

Setelah do'a bersama, atmosfer kebersamaan terus terasa di seluruh Dusun Jipangulu. Para hadirin bersama-sama mengamati peta proyek yang akan direalisasikan, sambil mendengarkan penjelasan dari Menteri PUPR dan tim teknis proyek. Mensesneg Pratikno juga menyampaikan pentingnya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam setiap tahap pembangunan.

Pj Bupati Bojonegoro, dengan penuh semangat, menekankan bahwa proyek ini tidak hanya mengubah wajah geografis, tetapi juga memberikan peluang ekonomi dan pendidikan bagi masyarakat sekitar. "Mari bersama-sama memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya. Pembangunan ini adalah milik kita bersama, dan kita harus menjaganya dengan baik," ucapnya sambil tersenyum.

Setelah acara utama, masyarakat dan undangan berbaur dalam suasana santai. Makanan khas Jipangulu yang disajikan oleh kades Ngelo Tri Maryono sebagai bentuk keramahan dan keakraban. Diskusi dan tukar pikiran pun berlanjut di bawah rindangnya pepohonan di sekitar Titik Nol.

Ketua MUI Kecamatan Margomulyo, sebagai penutup acara, mengajak semua peserta untuk terus berdoa dan bekerja sama demi keberhasilan proyek ini. "Mari jadikan pembangunan ini sebagai amal jariyah kita semua. Semoga hasilnya bermanfaat untuk generasi-generasi yang akan datang," ucapnya dengan penuh harap.

Do'a bersama di Titik Nol Bendungan Karang Nongko bukan hanya menjadi awal pembangunan fisik, melainkan juga simbolik kebersamaan dan harapan. Dengan semangat gotong royong dan do'a yang tulus, masyarakat Bojonegoro melangkah menuju masa depan yang lebih baik, penuh dengan kesejahteraan dan kemajuan.


Share:

Maksud hati memeluk gunung tapi apalah daya Gurung knalpotnya patah

(Gurung knalpot yang patah)

Pak Haji Nur, Ketua MUI Kecamatan Margomulyo, merasa bangga dan bersemangat saat mendapat undangan untuk menghadiri acara Gelaran Deklarasi Pemilu Damai dan Bermartabat di Kantor MUI Bojonegoro. Ia ingin menunjukkan komitmen dan dukungannya terhadap penyelenggaraan pemilu yang adil, aman, dan demokratis. Ia juga ingin bertemu dan bersilaturahmi dengan para tokoh agama, masyarakat, dan pemerintah yang hadir di acara tersebut.

(Ketua Umum MUI bersama Forpimda Bojonegoro)

Ia pun bersiap-siap dengan mengenakan pakaian terbaiknya, yaitu baju koko putih, sarung hitam, dan kopiah hitam. Ia juga membawa tas berisi buku-buku agama dan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan tugasnya sebagai Ketua MUI. Ia lalu mengambil kunci sepeda motornya, yaitu Shogun 110 yang Mashur dengan "Shogun kebo" yg sudah tidak jelas warnanya, yang selalu ia rawat dengan baik selama beberapa tahun terakhir.

Baca Juga:  "Syafari Dakwah Bersama Gus Huda": Kebersamaan dalam Sedekah Bumi di Makam Mbah Citro, Desa Ngelo Margomulyo Bojonegoro

Ia berangkat dari rumahnya sekitar pukul 07.00 pagi, dengan harapan bisa sampai di Kantor MUI Bojonegoro sebelum acara dimulai pukul 09.00. Ia menempuh jarak sekitar 75 kilometer dengan melewati jalan-jalan desa yang masih sepi dan tenang. Ia menikmati pemandangan alam yang hijau dan segar, serta udara yang bersih dan sejuk. Ia juga sesekali menyapa dan mengucapkan salam kepada warga yang ia temui di sepanjang jalan.


Namun, nasib baiknya tidak berlangsung lama. Ketika ia sudah memasuki kawasan hutan Bojonegoro, ia merasakan ada yang aneh dengan sepeda motornya. Ia mendengar suara berisik yang berasal dari knalpotnya. Ia mencoba mengabaikannya dan melanjutkan perjalanan, tetapi suara itu semakin keras dan mengganggu. Ia pun memutuskan untuk berhenti di pinggir jalan dan memeriksa knalpotnya.

Baca Juga:  "Syafari Dakwah Bersama Gus Huda": Kebersamaan dalam Sedekah Bumi di Makam Mbah Citro, Desa Ngelo Margomulyo Bojonegoro

Betapa kagetnya ia ketika melihat bahwa knalpotnya sudah patah dan terlepas dari sepeda motornya. Ia tidak tahu apa yang menyebabkan hal itu, apakah karena usia knalpot yang sudah tua, atau karena ia menabrak sesuatu tanpa sadar. Yang jelas, ia tidak bisa melanjutkan perjalanan dengan sepeda motornya yang rusak itu.


Ia pun bingung dan panik. Ia mencoba mencari bengkel terdekat, tetapi tidak ada yang buka. Ia juga mencoba menelpon teman-temannya terdekat yang tinggal di sekitar lokasi itu, tetapi tidak ada yang mengangkat. Ia juga tidak bisa naik angkutan umum, karena ia tidak membawa uang yang cukup. Ia hanya membawa uang sebesar Rp. 50.000, yang sudah ia rencanakan untuk BBM dan parkir.


Ia merasa putus asa dan menyesal. Ia merasa gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai Ketua MUI. Ia merasa mengecewakan para undangan dan panitia yang sudah menunggunya di Kantor MUI. Ia merasa sia-sia telah bersiap-siap dengan pakaian terbaiknya, membawa tas berisi buku-buku agama dan dokumen-dokumen penting, serta mengendarai sepeda motornya yang ia rawat dengan baik. Ia merasa maksud hatinya memeluk gunung, tapi apalah daya gurung knalpotnya patah.


Ia pun hanya bisa pasrah dan berdoa. Ia meminta maaf kepada Allah atas kegagalannya. Ia juga meminta maaf kepada para undangan dan panitia atas ketidakhadirannya. Ia berharap mereka bisa memahami dan menerima alasan yang sebenarnya. Ia juga berharap sepeda motornya bisa segera diperbaiki dan ia bisa pulang dengan selamat.


Ia lalu duduk di pinggir jalanan hutan, sambil menunggu pertolongan datang. Ia memandang sepeda motornya yang rusak, sambil mengelus-elus knalpotnya yang patah. Ia berbisik, "Maafkan aku, sayang. Aku tidak sengaja menyakitimu. Aku akan mencarikanmu knalpot pengganti yang lebih baik. Aku masih mencintaimu."


Akhir kisah.

Share:

ToT Penguatan Ekonomi, keuangan Syari'ah dan Kemasjidan Untuk Khotib SeKabupaten Tuban dan Bojonegoro


Bojonegoro, 05 Desember 2023, MUIM Media - Sebuah langkah penting dalam memperkuat pemahaman ekonomi dan keuangan syariah di kalangan khotib di Kabupaten Tuban dan Bojonegoro diwujudkan melalui acara pelatihan "Training of Trainers (ToT) Ekonomi dan Keuangan Syariah." Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Aston Bojonegoro pada hari Senin hingga Selasa, 04-05 Desember 2023.

Baca Juga:  "Syafari Dakwah Bersama Gus Huda": Kebersamaan dalam Sedekah Bumi di Makam Mbah Citro, Desa Ngelo Margomulyo Bojonegoro

Pemrakarsa kegiatan ini adalah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur, yang bekerja sama erat dengan Bank Indonesia (BI). Para peserta mendapatkan ilmu dan wawasan dari pemateri yang merupakan tim dari DMI dan Takmir Masjid Jogokaryan, Yogyakarta.

Baca Juga: Sedekah sebagai penyempurna sholat

Kegiatan ToT ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai prinsip-prinsip ekonomi dan keuangan syariah kepada khotib di kedua kabupaten. Para peserta tidak hanya diajak untuk memahami konsep dasar, tetapi juga diberikan keterampilan dalam menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat melalui khutbah Jumat.

Kiyai Badrun Ketua MUI Kecamatan Margomulyo turut hadir juga sebagai peserta perwakilan dari Masjid Al-Fajar Ngelo, hadir sebagai salah satu peserta yang antusias. Beliau mengungkapkan harapannya bahwa pelatihan ini akan menjadi bekal berharga dalam memberikan pemahaman yang lebih baik kepada jamaah masjid.

Baca Juga: Do'a Bersama di Titik Nol Bendungan Karang Nongko: Awal Baru Pembangunan untuk Kesejahteraan Bersama

“Ekonomi dan keuangan syariah adalah bagian integral dari kehidupan umat Islam. Dengan pemahaman yang baik, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan,” ujar Kiyai Badrun dengan penuh semangat.

Baca Juga: Musyawarah Pembentukan MUI Desa Sekecamatan Margomulyo: Sinergi Masyarakat dan Pemimpin Lokal

Kegiatan ToT ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, namun juga forum yang membangun jejaring dan sinergi antara khotib-khotib dari berbagai masjid di dua kabupaten tersebut. Diharapkan, ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini dapat diterapkan secara nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan dampak positif dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

(Tim MUIM Media)
Share:

Musyawarah Pembentukan MUI Desa Sekecamatan Margomulyo: Sinergi Masyarakat dan Pemimpin Lokal

Margomulyo, 2 November 2023 - Masyarakat Desa Sekecamatan Margomulyo bersatu dalam sebuah musyawarah yang monumental, dalam upaya membentuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) di tingkat desa. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 30 Oktober hingga 2 November 2023 di enam desa yang ada di kecamatan tersebut, yaitu Desa Kalangan, Ngelo, Sumberjo, Margomulyo, Meduri, dan Geneng.

Baca Juga: ToT Penguatan Ekonomi, keuangan Syari'ah dan Kemasjidan Untuk Khotib SeKabupaten Tuban dan Bojonegoro

Musyawarah ini menjadi tonggak sejarah bagi warga setempat, sebagai wujud partisipasi aktif dalam merumuskan kebijakan keagamaan di tingkat desa. Ketua MUI Margomulyo, Kiyai Badrun, menjadi tokoh sentral yang memimpin musyawarah ini. Dukungan penuh juga terlihat dari para kepala desa di keenam desa yang termasuk dalam kecamatan ini, menunjukkan komitmen bersama untuk mengukuhkan keberadaan MUI di tingkat desa.

“Musyawarah ini merupakan bentuk kesepakatan bersama untuk memperkuat peran MUI dalam menyuarakan nilai-nilai keagamaan dan moral di masyarakat. Kami yakin dengan terbentuknya MUI Desa, akan semakin meningkatkan kesejahteraan dan keharmonisan di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Kiyai Badrun dengan penuh semangat.

Baca Juga: Sedekah sebagai penyempurna sholat

Baca Juga:  "Syafari Dakwah Bersama Gus Huda": Kebersamaan dalam Sedekah Bumi di Makam Mbah Citro, Desa Ngelo Margomulyo Bojonegoro

Selain dukungan dari ketua MUI setempat, musyawarah ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Kepala KUA Kecamatan Margomulyo, HUDA AFRIANTO, S.Ag. Beliau memberikan apresiasi yang tinggi terhadap langkah-langkah konstruktif yang diambil oleh warga masyarakat dalam mendukung pembentukan MUI Desa. “Ini adalah bentuk kesadaran bersama untuk menjaga dan memperkokoh keberagaman serta menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan,” ujar Huda Afrianto.

Proses musyawarah ini tidak hanya melibatkan para tokoh agama, namun juga melibatkan perwakilan dari berbagai lapisan masyarakat. Diskusi dan dialog yang terbuka menghasilkan berbagai ide konstruktif untuk menjadikan MUI Desa sebagai lembaga yang inklusif dan mampu menjawab tantangan zaman.

Baca Juga: Do'a Bersama di Titik Nol Bendungan Karang Nongko: Awal Baru Pembangunan untuk Kesejahteraan Bersama

Dengan penuh semangat dan semakin solidnya dukungan seluruh elemen masyarakat, MUI Desa Sekecamatan Margomulyo siap melangkah menjadi garda terdepan dalam membangun toleransi, kebersamaan, dan memperkokoh akidah keagamaan di tingkat desa. Musyawarah ini tidak hanya menciptakan sebuah lembaga keagamaan, tetapi juga memupuk semangat kebersamaan yang menjadi fondasi kuat bagi kemajuan masyarakat.


(Tim MUIM Media)

Share:

PENTING TUKANG ADANG OPO PENERIMA TAMU ...????

Share:

NGAJI RUTIN ||TAFSIR JALALAIN, SURAT AL-BAQOROH: 105 #PART60

Share:

NGAJI RUTIN ||TAFSIR JALALAIN, SURAT AL-BAQOROH: 104 #PART59

Share:

Muhassabah Kemerdekaan RI 77 ||MT Mata Air Pluntu|| NGAJI RUTIN VIRTUAL || Rabu, 17 Agu. 2022

Share:

NGAJI RUTIN VIRTUAL || Dahsyatnya Dzikir || Naharul Ijtima' NU Ranting Ngelo, Sabtu 03 sep 2022

Share:

NGAJI RUTIN VIRTUAL || TAFSIR JALALAIN, SURAT AL-BAQOROH: 64

Share:

Sedekah sebagai penyempurna sholat|| Mata Air Pluntu Sumberjo, Rabu 21 Sep 2022

Share:

NGAJI RUTIN VIRTUAL || Al-Ghoyah, Waktu yang Makruh

Share:

MT Arrohman Tepus, 7 Okt. 2022|| Meneladani Ahlaq Rosululloh dalam Hikmah Maulid Nabi

Share:

Tiga perkara penyelamat Manusia || MATA AIR PLUNTU || NGAJI RUTIN VIRTUAL || Rabu, 26 Okt. 2022

Share:

MATA AIR PLUNTU|| Membina Kerukunan || NGAJI RUTIN VIRTUAL || Rabu, 30 Nop. 2022

Share:

MATA AIR PLUNTU|| Menyongsong Romadhon || NGAJI RUTIN VIRTUAL || Rabu, 15 Mar. 2023

Share:

MUIM TV

Jumlah Pengunjung

Popular Posts

New Info

Label