Sebagai tamu kehormatan,
hadir Ketua MUI Kabupaten Bojonegoro, KH Alamul Huda Mashur, yang akrab disapa
Gus Huda. Beliau, yang juga dikenal sebagai penceramah ulung, memberikan warna
tersendiri dalam acara ini. Didampingi oleh Kiyai Badrun Sulaiman, Ketua MUI
Margomulyo, keduanya hadir untuk memberikan tausyiah dan dakwah kepada
masyarakat yang hadir.
Baca Juga: Sedekah sebagai penyempurna sholat
"Tradisi Nyadran ini
bukan sekadar ritual, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan
yang Maha Esa. Melalui sedekah bumi, kita mengingatkan diri untuk senantiasa
bersyukur atas nikmat-Nya," ujar Gus Huda dengan penuh semangat.
Baca Juga: Do'a Bersama di Titik Nol Bendungan Karang Nongko: Awal Baru
Pembangunan untuk Kesejahteraan Bersama
Kiyai Badrun Sulaiman
menambahkan, "Acara seperti ini menjadi momentum untuk memperkuat
silaturahmi dan kebersamaan di antara kita. Selain sebagai ajang beribadah,
Nyadran juga menjadi momen untuk saling berbagi dan peduli terhadap
sesama."
Seluruh hadirin turut
berpartisipasi dalam kegiatan sedekah bumi dengan penuh keikhlasan. Mereka
membawa hasil bumi dan barang-barang keperluan sehari-hari sebagai bentuk sumbangan
untuk warga yang membutuhkan. Kebersamaan terasa semakin kuat di tengah aroma
harum dupa dan bunga yang menyelimuti area makam.
Baca Juga: Musyawarah Pembentukan MUI Desa Sekecamatan Margomulyo:
Sinergi Masyarakat dan Pemimpin Lokal
Acara Syafari Dakwah Bersama
Gus Huda di Makam Mbah Citro tidak hanya meninggalkan kesan keagamaan, tetapi
juga memupuk rasa persaudaraan dan gotong royong di antara masyarakat Desa Ngelo.
Sebuah pengalaman yang tidak hanya menguatkan nilai-nilai spiritual, melainkan
juga memperkukuh fondasi kehidupan berkomunitas yang harmonis.
#dbc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar