Jum'at legi, 2 Mei 2025 – Dusun Tepus, Margomulyo, Bojonegoro
Dalam suasana penuh kekhidmatan pasca Idul Fitri, Majlis Dzikir dan Sholawat Jama’ah Sabtu Pahing kembali menggelar kegiatan rutin bertempat di Dusun Tepus, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jumat malam Sabtu Pahing (02/05/2025). Tampak hadir para jama’ah dengan balutan busana muslim sederhana dan bersahaja, duduk khusyuk menyimak tausiyah utama dari Kyai Badrun Sulaiman yang menyampaikan materi bertema “Wakaf sebagai Jalan Pulang Menuju Fitrah Sosial.”
Dalam backdrop bertuliskan “Ngaji Bareng Kyai Badrun Sulaiman – Jama’ah Sabtu Pahing”, Kyai Badrun memulai dengan mengingatkan makna Idul Fitri sebagai titik balik penyucian diri, baik secara spiritual maupun sosial. Menurut beliau, “Kembali ke fitrah itu bukan hanya soal bersih dari dosa pribadi, tetapi juga kembali kepada sifat peduli terhadap sesama, menumbuhkan keadilan, dan membangun solidaritas di tengah umat.”
Kyai Badrun menegaskan bahwa wakaf adalah salah satu instrumen penting yang mampu menjembatani nilai ibadah dan fungsi sosial. “Wakaf bukan sekadar sedekah yang habis dikonsumsi, tapi ia membangun peradaban. Ia bisa menjadi sekolah, klinik, kios usaha, sawah produktif, bahkan koperasi umat,” ungkap beliau dengan penuh semangat.
Beliau juga mengajak para jama’ah untuk mulai melihat potensi lokal yang bisa diwakafkan, tidak harus besar, tapi bermanfaat. “Kalau tidak bisa mewakafkan tanah, wakafkan pikiran dan keahlianmu. Wakafkan tenagamu untuk membangun ekonomi umat,” ajaknya, disambut anggukan jama’ah yang terinspirasi.
Kegiatan ditutup dengan dzikir dan sholawat bersama, serta komitmen membentuk tim kecil pengelola wakaf produktif berbasis jama’ah Sabtu Pahing.
📚 MATERI PENYULUHAN
Tema: “Wakaf sebagai Jalan Pulang Menuju Fitrah Sosial”
Disampaikan oleh: Kyai Badrun Sulaiman
Waktu: Jumat Malam Sabtu Pahing, 2 Mei 2025
Tempat: Majlis Jama’ah Sabtu Pahing – Dusun Tepus, Margomulyo
1. Pembukaan
-
Idul Fitri bukan sekadar hari raya, tapi momentum penyucian diri dan jiwa sosial.
-
Fitrah spiritual → kembali kepada Allah.
Fitrah sosial → kembali pada kepedulian dan keadilan.
2. Wakaf: Ibadah Berbasis Sosial
-
Wakaf bukan ibadah tertutup, melainkan solusi terbuka bagi persoalan umat.
-
Wakaf adalah investasi abadi — pahalanya terus mengalir selama manfaatnya ada.
-
QS. Ali Imran: 92 “Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai…”
3. Peran Wakaf dalam Memulihkan Fitrah Sosial
-
Wakaf dapat mengatasi ketimpangan ekonomi.
-
Wakaf bisa memberdayakan UMKM, pondok pesantren, dan masyarakat pinggiran.
-
Wakaf membuka ruang partisipasi umat, tidak hanya dermawan.
4. Wujud Konkret Wakaf Sosial
-
Tanah wakaf untuk pertanian bersama → hasil panen untuk dhuafa.
-
Wakaf alat produksi bagi pemuda → untuk membuka lapangan kerja.
-
Wakaf pendidikan: Beasiswa, madrasah, pengadaan kitab.
5. Ajakan dan Aksi Nyata
-
Mulai dari yang kecil: Wakaf Al-Qur’an, tikar masjid, alat pengeras suara.
-
Bentuk Tim Nazir Masjid atau Jama’ah Sabtu Pahing untuk wakaf produktif.
-
Libatkan generasi muda dalam pengelolaan wakaf.
“Fitrah bukan hanya tentang baju baru dan ampunan, tapi tentang bangkitnya nurani sosial. Wakaf adalah jalannya.” – Kyai Badrun Sulaiman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar